Suhu mantel bumi sangat panas, berkisar antara 1.000 hingga 5.500 derajat Celcius. Semakin dalam ke mantel bumi, semakin panas suhunya.
- Di bagian atas mantel bumi (dekat kerak bumi), suhunya sekitar 1.000 derajat Celcius.
- Di bagian tengah mantel bumi, suhunya bisa mencapai 3.000 derajat Celcius.
- Di bagian bawah mantel bumi (dekat inti bumi), suhunya bisa mencapai 5.500 derajat Celcius.
Tingginya suhu mantel bumi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Radioaktivitas alami: Batuan radioaktif di mantel bumi melepaskan panas saat mereka meluruh.
- Sisa panas dari pembentukan Bumi: Saat Bumi terbentuk, energi panas yang sangat besar dilepaskan. Sebagian dari panas ini masih terperangkap di mantel bumi.
- Gesekan antar lempeng tektonik: Pergerakan lempeng tektonik di atas mantel bumi menghasilkan gesekan yang menghasilkan panas.
Suhu yang ekstrem di mantel bumi memiliki beberapa efek penting:
- Konveksi mantel: Panas dari mantel bumi menyebabkan material mantel bergerak dalam gerakan konveksi. Gerakan konveksi ini menggerakkan lempeng tektonik dan menghasilkan medan magnet Bumi.
- Vulkanisme: Mantel bumi adalah tempat magma terbentuk. Magma ini kemudian naik ke permukaan bumi dan keluar sebagai lava saat gunung berapi meletus.
- Metamorfisme batuan: Batuan di mantel bumi dapat mengalami metamorfisme, yaitu proses perubahan bentuk dan struktur batuan akibat panas dan tekanan yang tinggi.
Penting untuk dicatat bahwa suhu mantel bumi hanyalah perkiraan. Para ilmuwan masih mempelajari cara terbaik untuk mengukur suhu di mantel bumi.