Cerita legenda adalah cerita rakyat yang berdasarkan pada kisah nyata, tetapi telah mengalami pencampuran dengan unsur-unsur fiksi.
Cerita legenda biasanya diturunkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi melalui tradisi lisan.
Berikut adalah ciri-ciri cerita legenda:
1. Berhubungan dengan peristiwa sejarah
Cerita legenda biasanya menceritakan tentang peristiwa sejarah yang terjadi di masa lampau, meskipun ceritanya telah mengalami perubahan dan tambahan unsur fiksi.
Contohnya, legenda Danau Toba yang menceritakan asal-usul terbentuknya danau tersebut, yang dikaitkan dengan letusan Gunung Toba.
2. Menjelaskan asal-usul suatu tempat atau benda
Cerita legenda umumnya menjelaskan asal-usul suatu tempat, benda, atau nama tempat.
Contohnya, legenda Candi Prambanan yang menceritakan tentang pembangunan candi tersebut oleh Roro Jonggrang atas permintaan Bandung Bondowoso.
3. Mengandung pesan moral
Cerita legenda biasanya mengandung pesan moral yang ingin disampaikan kepada pendengarnya. Pesan moral ini dapat berupa nilai-nilai luhur seperti kesetiaan, keberanian, atau keadilan.
Contohnya, legenda Malin Kundang yang menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada ibu kandungnya yang mengajarkan pesan moral tentang pentingnya menghormati orang tua.
4. Diceritakan secara lisan
Cerita legenda pada mulanya diceritakan secara lisan dari mulut ke mulut. Baru kemudian dicatat dalam bentuk tulisan.
Hal ini menyebabkan cerita legenda dapat mengalami perubahan dan variasi cerita dari satu daerah ke daerah lain.
5. Tokoh cerita tidak nyata
Biasanya tokoh-tokoh yang dianggap nyata, baik itu tokoh sejarah, pahlawan, maupun leluhur.
Namun, dalam cerita legenda, tokoh-tokoh ini seringnyadigambarkan memiliki kesaktian atau kemampuan luar biasa.
Contohnya, legenda Danau Toba yang menceritakan tentang Sida Bola, seorang pemuda yang memiliki kekuatan luar biasa.
6. Mengandung unsur-unsur mistis atau gaib
Cerita legenda sering mengandung unsur-unsur mistis atau gaib, seperti kemunculan makhluk halus, keajaiban, atau peristiwa supernatural lainnya.
Hal ini bertujuan untuk membuat cerita lebih menarik dan memikat para pendengarnya.
7. Bersifat dinamis
Cerita legenda bersifat dinamis, artinya cerita tersebut dapat berubah dan berkembang seiring waktu.
Hal ini disebabkan karena cerita legenda diceritakan secara lisan dari mulut ke mulut, sehingga dapat mengalami perubahan dan variasi cerita dari satu orang ke orang lain.
8. Memiliki nilai budaya
Cerita legenda memiliki nilai budaya yang tinggi karena mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat setempat.
Cerita-cerita ini dapat memberikan pengetahuan tentang budaya dan tradisi masyarakat setempat kepada generasi penerus.
9. Bersifat menghibur
Cerita legenda biasanya dikemas dengan cara yang menarik dan menghibur sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan usia.
10. Memiliki fungsi edukatif
Cerita legenda dapat memberikan pendidikan moral dan nilai-nilai luhur kepada para pendengarnya.