Kongres Bahasa Indonesia yang pertama dilaksanakan pada tanggal 25-27 Juni 1938 di Solo, Jawa Tengah.
Kongres ini merupakan tonggak sejarah penting dalam perkembangan bahasa Indonesia karena menjadi wadah bagi para pejuang bahasa untuk merumuskan dan memperkuat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa.
Selain itu, kongres ini merupakan upaya untuk memperkuat dan memperluas penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan nasional.
Kongres Bahasa Indonesia pertama ini menjadi momentum penting dalam pengembangan dan standarisasi Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan identitas nasional Indonesia.
Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain:
- Menetapkan ejaan bahasa Indonesia yang dikenal sebagai Ejaan Van Ophuysen.
- Membentuk Balai Pustaka sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengembangan bahasa Indonesia.
- Merumuskan usulan untuk memasukkan bahasa Indonesia ke dalam kurikulum sekolah.
Kongres Bahasa Indonesia pertama menjadi momentum penting dalam upaya pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia, yang awalnya hanya bahasa Melayu yang dimodifikasi, kemudian berkembang menjadi bahasa yang kaya dan dinamis, dan digunakan oleh lebih dari 270 juta penutur di seluruh dunia.