Air adalah sumber kehidupan yang penting bagi manusia. Air di bumi terus berputar dalam siklus yang disebut siklus hidrologi.
Siklus ini memastikan jumlah air di bumi tidak berkurang atau bertambah.
Singkatnya, siklus hidrologi dimulai dengan penguapan air dari permukaan bumi dan membentuk awan di atmosfer. Awan yang penuh akan turun ke bumi sebagai hujan.
Namun, permukaan tanah yang tertutup beton, seperti jalan raya, dapat mengganggu siklus air ini.
Beton tidak memungkinkan air meresap ke dalam tanah, sehingga air hujan akan mengalir di atas permukaan dan menuju tempat terendah.
Hal ini menyebabkan beberapa dampak negatif, yaitu:
1. Berkurangnya Pengisian Air Tanah
Air hujan yang tidak meresap ke dalam tanah tidak akan mengisi kembali air tanah. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan dan kekurangan air, terutama di daerah yang sudah mengalami kekurangan air.
2. Genangan Air
Air hujan yang tidak meresap ke dalam tanah akan tergenang di permukaan jalan raya. Genangan air ini dapat mengganggu lalu lintas dan bahkan menyebabkan kecelakaan.
3. Erosi
Aliran air permukaan yang cepat di atas beton dapat mengikis tanah di sekitar jalan raya, menyebabkan erosi dan kerusakan infrastruktur.
4. Mikroklima Terganggu:
Beton menyerap panas dari matahari dan melepaskannya kembali ke atmosfer, sehingga dapat meningkatkan suhu udara di sekitar jalan raya.
Hal ini dapat menciptakan efek pulau panas yang dapat memperburuk polusi udara dan membuat kota tidak nyaman untuk ditinggali.
5. Gangguan Habitat Alami
Pembangunan jalan raya beton sering kali melibatkan penggusuran vegetasi dan habitat alami. Hal ini dapat mengganggu ekosistem dan membahayakan spesies flora dan fauna.
Beberapa solusi dapat diterapkan untuk meminimalisir dampak negatif pelapisan jalan raya dengan beton terhadap siklus air, seperti:
- Membangun sistem drainase yang baik: Sistem drainase yang baik dapat membantu mengalirkan air hujan dari jalan raya dan mengarahkannya ke tempat yang aman.
- Membuat taman hujan: Taman hujan adalah area yang ditanami dengan vegetasi yang dapat menyerap air hujan dan membantu mengisi kembali air tanah.
- Memperbanyak penggunaan aspal pervious: Aspal pervious adalah jenis aspal yang berpori, sehingga air hujan dapat meresap ke dalam tanah.
- Membatasi pembangunan jalan raya di daerah sensitif: Pembangunan jalan raya beton di daerah yang rawan erosi, kekurangan air, atau memiliki habitat alami yang penting harus dihindari.