Sekaten berasal dari kata dalam bahasa Arab “syahadatain”, yang memiliki arti dua kalimat syahadat.
Dalam konteks kebudayaan Jawa, Sekaten adalah perayaan tradisional yang diselenggarakan setiap tahun untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Perayaan Sekaten biasanya berlangsung selama satu minggu penuh dan diisi dengan berbagai kegiatan, seperti pasar malam, pertunjukan wayang kulit, dan upacara keagamaan.
Perayaan ini merupakan kombinasi antara tradisi Islam dan kebudayaan Jawa, yang menunjukkan harmoni dan integrasi antara ajaran agama dan budaya lokal di Indonesia.
Sekaten bukan hanya tentang mengucapkan dua kalimat syahadat, tetapi juga memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, menyebarkan syiar Islam, dan memperkuat nilai-nilai keislaman.
Tradisi ini diwarnai dengan berbagai kegiatan seperti pembacaan Al-Qur’an, doa, dan pertunjukan seni budaya.
Dalam perayaan Sekaten, tradisi dan kebudayaan Jawa menyatu dengan ajaran Islam dalam sebuah harmoni yang unik.
Selama perayaan, masyarakat berbondong-bondong berkumpul di area sekitar Masjid Agung Kraton Yogyakarta dan Masjid Agung Kauman Solo untuk mengikuti berbagai aktivitas yang diselenggarakan.
Salah satu tradisi yang menjadi ikonik dalam perayaan Sekaten adalah Grebeg Maulid, di mana berbagai macam makanan dan hiasan tradisional Jawa dipamerkan dan dibagikan kepada masyarakat.