Hubungan makna atau hubungan semantis antarkalimat dalam sebuah paragraf disebut koherensi.
Koherensi adalah keterkaitan makna antar kalimat dalam sebuah paragraf yang menciptakan kesatuan dan kepaduan.
Dengan kata lain, koherensi memastikan bahwa semua kalimat dalam paragraf saling terkait dan mendukung satu sama lain untuk menyampaikan ide utama paragraf tersebut.
Ada beberapa jenis koherensi, antara lain:
- Koherensi referensial: Keterkaitan antarkalimat yang terjalin melalui penggunaan kata ganti, kata rujukan, atau frasa yang merujuk pada hal yang telah disebutkan sebelumnya.
- Koherensi logis: Keterkaitan antarkalimat yang terjalin berdasarkan hubungan logis, seperti sebab-akibat, kontras, atau urutan waktu.
- Koherensi leksikal: Keterkaitan antarkalimat yang terjalin melalui penggunaan kata-kata yang memiliki hubungan makna, seperti sinonim, antonim, atau hiponim.
Koherensi sangat penting untuk menciptakan paragraf yang mudah dipahami dan koheren.
Paragraf yang koheren akan membantu pembaca memahami ide utama paragraf dengan lebih mudah dan efektif.
Berikut adalah beberapa contoh koherensi dalam kalimat:
1. Koherensi referensial: “Ani pergi ke sekolah. Dia naik sepeda.” (Kata “dia” merujuk pada “Ani” yang disebutkan sebelumnya.)
2. Koherensi logis: “Cuaca hari ini panas. Oleh karena itu, saya pergi berenang.” (Kalimat kedua menjelaskan alasan dari kalimat pertama.)
3. Koherensi leksikal: “Kucing adalah hewan peliharaan yang populer. Mamalia kecil ini dikenal karena sifatnya yang lucu dan menggemaskan.” (Kata “mamalia kecil” merupakan hiponim dari “kucing”.)
Dengan memahami dan menerapkan koherensi, Anda dapat menulis paragraf yang lebih jelas, terstruktur, dan mudah dipahami.