Faktor struktural merupakan salah satu faktor utama yang mendorong terjadinya mobilitas sosial.
Faktor ini mengacu pada struktur sosial yang ada di masyarakat, seperti sistem pendidikan, sistem ekonomi, dan sistem politik.
Berikut beberapa alasan mengapa faktor struktural dapat menjadi pendorong mobilitas sosial:
1. Kesempatan Pendidikan
Sistem pendidikan yang terbuka dan berkualitas merupakan faktor struktural penting yang mendorong mobilitas sosial.
Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan melalui pendidikan membuka akses individu dari berbagai latar belakang sosial untuk mendapatkan pekerjaan dan posisi yang lebih tinggi dalam struktur sosial.
Program-program seperti beasiswa dan pendidikan gratis menjadi contoh nyata bagaimana sistem pendidikan dapat membantu individu dari keluarga kurang mampu untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
2. Mobilitas Ekonomi
Sistem ekonomi yang dinamis dan terbuka menawarkan berbagai peluang bagi individu untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Melalui kerja keras dan kewirausahaan, individu dapat mencapai kesuksesan finansial dan meningkatkan status sosial mereka.
Pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru memainkan peran penting dalam meningkatkan mobilitas sosial.
Hal ini membuka akses bagi individu untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang lebih tinggi.
Kebijakan ekonomi yang tepat, seperti mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja, dapat memperkuat efek positif dari sistem ekonomi yang dinamis.
3. Akses Politik
Sistem politik yang demokratis dan partisipatif memberdayakan individu untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan dan mempengaruhi kebijakan publik.
Hal ini membuka akses yang lebih luas terhadap sumber daya dan peluang.
Hak pilih dan hak untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum merupakan contoh nyata bagaimana partisipasi politik dapat meningkatkan mobilitas sosial.
Dengan terlibat dalam proses politik, individu dapat memperjuangkan kepentingan mereka, mendorong perubahan sosial, dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Sistem politik yang inklusif dan transparan menjadi kunci untuk mewujudkan mobilitas sosial yang merata.
Dengan memberikan suara kepada semua warga negara, sistem politik yang demokratis dapat memperkuat keadilan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.
4. Stratifikasi Sosial
Struktur sosial yang terbuka dan tidak kaku memungkinkan individu untuk bergerak antar strata sosial. Perpindahan ini dapat terjadi melalui pendidikan, pekerjaan, pernikahan, atau pencapaian pribadi lainnya.
Sistem kasta yang kaku merupakan contoh struktur sosial yang menghambat mobilitas sosial. Hal ini karena sistem tersebut membatasi peluang individu untuk naik ke strata sosial yang lebih tinggi.
Di sisi lain, sistem kelas sosial yang lebih fleksibel memungkinkan mobilitas sosial yang lebih besar.
Hal ini karena sistem tersebut memberikan kesempatan bagi individu untuk meningkatkan status sosial mereka melalui kerja keras dan pencapaian mereka.
5. Mobilitas Geografis
Kebebasan untuk berpindah tempat tinggal dan bekerja di berbagai wilayah memberikan peluang bagi individu untuk mencari peluang yang lebih baik di luar komunitas mereka.
Hal ini dapat meningkatkan mobilitas sosial mereka secara signifikan.
Program-program seperti transmigrasi dan urbanisasi menjadi contoh nyata bagaimana kebebasan berpindah tempat tinggal dapat membantu individu dari daerah terpencil.
Dengan pindah ke wilayah yang lebih maju, mereka mendapatkan akses ke pendidikan, pekerjaan, dan layanan publik yang lebih baik, yang membuka jalan menuju peningkatan taraf hidup dan mobilitas sosial.
Kebebasan berpindah tempat tinggal juga memungkinkan individu untuk melarikan diri dari kemiskinan, diskriminasi, atau konflik.
Dengan pindah ke tempat yang lebih aman dan stabil, mereka mendapatkan kesempatan untuk membangun kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka dan keluarga mereka.