Departemen Pendidikan Queensland sedang menyelidiki unggahan media sosial yang berisi peringkat siswi-siswi di sebuah sekolah menengah Gold Coast dengan kategori seksis yang meresahkan.
Unggahan Instagram tersebut, yang kini telah dihapus memberi peringkat siswi dari Foxwell State Secondary College ke dalam kategori seperti “target penculikan”, “teman kencan semalam”.
Juru bicara Departemen Pendidikan menyebut unggahan itu “menjijikkan”. Mereka mengatakan departemen tersebut mengetahui unggahan itu pada hari Rabu dan segera bertindak untuk menghapusnya.
Baca juga: Ford Diserang Kritik Usai Sebut Imigran Pelaku Penembakan Sekolah Yahudi
Dikutip dari ABC, seorang ibu yang putrinya berusia 16 tahun bersekolah di sana dan termasuk dalam unggahan tersebut, sangat terganggu oleh insiden ini.
Dia meminta untuk dirahasiakan identitasnya demi melindungi putrinya.
“Saya tidak mengerti bagaimana orang bisa berpikir tidak apa-apa membuat kategori seperti ini dan kemudian memasukkan anak perempuan ke dalamnya,” katanya. “Ini mengerikan.”
Wanita itu mengatakan putrinya adalah satu dari sekitar 17 siswi yang termasuk dalam unggahan tersebut. Meskipun unggahan asli telah dihapus, materinya masih terus disebarkan.
“Unggahan itu ada di mana-mana, orang-orang telah mengambil tangkapan layar dan mengunggahnya ulang di Facebook atau Instagram mereka,” katanya.
Departemen Pendidikan menyatakan tidak ada indikasi bahwa unggahan itu dibuat oleh anggota komunitas sekolah. Namun, anya siswa yang terbukti bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban.
Pihak kepolisian juga sedang menyelidiki kasus ini.
Departemen Pendidikan telah menawarkan konseling kepada para siswi dan keluarga yang terdampak.
Bagi siapa pun yang memiliki informasi tentang unggahan tersebut, dimohon untuk menghubungi Foxwell State Secondary School.
Baca juga: OpenAI Luncurkan ChatGPT Edu: Revolusi Kecerdasan Buatan dalam Dunia Pendidikan
Insiden Serupa di Victoria
Awal bulan ini, tiga siswa laki-laki di Yarra Valley Grammar School Melbourne diskors setelah membuat spreadsheet yang menilai daya tarik teman sekelas perempuan mereka.
Menurut kepala sekolah, spreadsheet tersebut menggunakan bahasa yang serupa, termasuk istilah seperti “calon istri” dan “imut” untuk menggambarkan siswi. Istilah “tidak bisa diperkosa” juga digunakan.
Perdana Menteri Victoria, Jacinta Allan, menyatakan dirinya “sangat sedih” dengan perilaku tersebut.
“Pola kekerasan terhadap perempuan ini harus dihentikan, tidak hanya tindakan kekerasannya, tetapi juga tindakan tidak menghormati perempuan seperti ini,” ujarnya.
Sumber: ABC