Pada masa pandemi COVID-19, memiliki inventori yang besar bisa dianggap menguntungkan bagi suatu organisasi, terutama karena situasi yang tidak pasti dan seringnya terjadi gangguan dalam rantai pasokan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa inventori besar dapat dianggap menguntungkan:
1. Ketersediaan Stok
Dengan memiliki inventori yang besar, organisasi dapat memastikan ketersediaan stok barang atau bahan mentah yang dibutuhkan untuk produksi atau operasional mereka.
Ini dapat membantu mereka menghadapi gangguan dalam pasokan yang mungkin terjadi akibat penutupan pabrik atau pembatasan perjalanan selama pandemi.
Baca juga: Bagaimana Sistem dan Reformasi Ekonomi di Indonesia? Ini Penjelasannya
2. Fleksibilitas dalam Distribusi
Inventori yang besar memungkinkan organisasi untuk lebih fleksibel dalam mendistribusikan barang atau layanan mereka.
Mereka dapat mengalokasikan stok ke berbagai saluran distribusi atau pasar yang berbeda sesuai dengan perubahan permintaan atau kebutuhan konsumen.
3. Pencegahan Kekurangan
Dengan memiliki stok yang cukup, organisasi dapat mencegah terjadinya kekurangan barang atau bahan mentah yang dapat menghambat produksi atau menyebabkan ketidakpuasan pelanggan.
Ini penting terutama selama pandemi ketika permintaan mungkin fluktuatif dan sulit diprediksi.
4. Negosiasi Harga yang Lebih Baik
Inventori besar dapat memberikan keunggulan taktis dalam negosiasi harga dengan pemasok.
Dengan memiliki volume pembelian yang besar, organisasi dapat memiliki posisi tawar yang lebih kuat dan mungkin dapat memperoleh harga yang lebih baik atau diskon dari pemasok mereka.
Namun demikian, penting juga untuk diingat bahwa memiliki inventori yang besar juga memiliki risiko dan biaya tambahan.
Biaya penyimpanan, risiko kadaluwarsa barang, dan modal terikat dalam persediaan adalah beberapa pertimbangan yang perlu dipertimbangkan oleh organisasi.
Oleh karena itu, keputusan tentang ukuran inventori harus memperhitungkan keseimbangan antara manfaat dan biaya yang terkait.