Sifat cahaya manakah yang digunakan pada pembuatan teleskop?

Dua sifat cahaya utama yang digunakan dalam pembuatan teleskop adalah pembiasan dan pemantulan.

Pembiasan mengacu pada pembengkokan cahaya saat melewati media dengan kerapatan berbeda.

Sifat ini dimanfaatkan dalam teleskop refraktor, yang menggunakan lensa untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Waktu di Greenwich Dijadikan Acuan Waktu Dunia

Lensa melengkung membiaskan cahaya, memungkinkan teleskop untuk menghasilkan gambar yang diperbesar dari objek yang jauh.

Pemanfaatan mengacu pada pantulan cahaya saat mengenai permukaan.

Sifat ini digunakan dalam teleskop reflektor, yang menggunakan cermin untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya.

Cermin memantulkan cahaya, memungkinkan teleskop untuk menghasilkan gambar yang diperbesar dari objek yang jauh.

Baik teleskop refraktor maupun reflektor memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Astronom, Tugas, dan Ilmu yang Dipelajari

Teleskop refraktor umumnya lebih murah untuk dibuat, tetapi dapat mengalami aberasi kromatik, yaitu keburaman gambar yang disebabkan oleh pembiasan cahaya dengan panjang gelombang berbeda dalam jumlah yang berbeda.

Teleskop reflektor tidak mengalami aberasi kromatik, tetapi bisa lebih mahal untuk dibuat dan lebih sulit untuk dikolimakan, yang berarti cermin harus disejajarkan dengan tepat untuk menghasilkan gambar yang jelas.

Kesimpulannya, sifat pembiasan dan pemantulan cahaya sangat penting dalam pembuatan teleskop, memungkinkan kita untuk mengamati objek yang jauh dan memperbesar gambarnya untuk studi dan penemuan lebih lanjut.

Previous Post Next Post