Jump ball adalah prosedur dalam bola basket di mana bola dilemparkan ke udara oleh wasit di antara dua pemain lawan yang melompat untuk mencoba mengetuk bola ke rekan setim mereka.
Dalam bola basket, jump ball dilakukan pada beberapa situasi, yaitu:
1. Awal pertandingan: Jump ball dilakukan di tengah lapangan untuk memulai pertandingan. Wasit akan melemparkan bola ke udara dan dua pemain dari tim yang berlawanan akan melompat untuk memperebutkan bola. Pemain yang pertama kali menyentuh bola dengan kedua tangannya akan mendapatkan bola untuk timnya.
2. Bola keluar lapangan: Jika bola keluar lapangan dan tidak diketahui tim mana yang terakhir menyentuhnya, jump ball akan dilakukan. Wasit akan melemparkan bola ke udara di tempat bola terakhir keluar lapangan.
3. Bola terhenti: Jika bola terhenti di antara dua pemain dari tim yang berlawanan, jump ball akan dilakukan. Wasit akan melemparkan bola ke udara di tempat bola terhenti.
4. Pelanggaran ganda: Jika terjadi pelanggaran ganda pada saat lemparan bebas, jump ball akan dilakukan. Wasit akan melemparkan bola ke udara di tempat pelanggaran ganda terjadi.
5. Kebingungan wasit: Jika wasit bingung tentang pemain mana yang terakhir menyentuh bola, jump ball dapat dilakukan. Wasit akan melemparkan bola ke udara di tempat mereka terakhir kali melihat bola.
6. Babak overtime: Jump ball dilakukan di tengah lapangan untuk memulai setiap babak overtime.
Namun, dalam banyak liga dan tingkat permainan, seperti di NCAA dan FIBA (Federation Internationale de Basketball), setelah jump ball awal, situasi yang biasanya akan menghasilkan jump ball akan diselesaikan dengan “alternating possession” (penguasaan bola bergantian).
Dalam sistem ini, tim bergantian mengambil alih bola berdasarkan giliran setiap kali terjadi situasi yang biasanya menghasilkan jump ball.