Bacalah kutipan di atas dan renungkan, apa peranan Anda saat ini sebagai seorang pendidik di abad ke 21

“Pada abad ke 21, di mana masyarakat semakin menjadi beragam secara demografi, maka pendidik akan lebih lagi perlu mengembangkan, membina, dan memimpin sekolah-sekolah yang toleran dan demokratis. Kami meyakini bahwa, melalui pembelajaran tentang etika, pemimpin-pemimpin pendidikan masa depan akan lebih siap dalam mengenali, berefleksi, serta menghargai keberagaman.”

“In the 21st century, as society even becomes even more demographically diverse, educators will, more than ever, need to be able to develop, foster, and lead tolerant and democratic schools. We believe that, through the study of ethics, educational leaders of tomorrow will be better prepared to recognize, reflect on, and appreciate differences.” (Ethical Leadership and Decision Making in Education, Shapiro, J.P., Stefkovich, J.A, New York, 2016, hal. 4).

Pertanyaan:

Bacalah kutipan di atas dan renungkan, apa peranan Anda saat ini sebagai seorang pendidik di abad ke 21, serta bagaimana pentingnya seorang pendidik mempelajari ilmu tentang etika.

Mengapa memahami etika atau nilai-nilai kebajikan yang terkandung di dalamnya, semakin diperlukan dalam dunia yang semakin beragam; hal ini berkaitan dengan sekolah sebagai ‘institusi moral’ yang dirancang untuk membentuk karakter setiap warganya.

Jawaban:

Sebagai seorang pendidik di abad ke-21, peran saya adalah menjadi agen perubahan yang aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, toleran, dan demokratis.

Dalam masyarakat yang semakin beragam secara demografis, saya harus memahami, menghargai, dan memfasilitasi perbedaan di antara para siswa.

Adapun peran ini melibatkan beberapa aspek penting, antara lain:

1. Pembangunan Karakter

Sekolah sebagai institusi moral memiliki tanggung jawab untuk membentuk karakter siswa.

Artinya saya harus menanamkan nilai-nilai etika seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan rasa hormat dalam proses pembelajaran.

2. Pembelajaran Inklusif

Saya harus memastikan bahwa semua siswa merasa dihargai dan diterima, terlepas dari latar belakang budaya, agama, atau etnis mereka.

Hal ini mencakup mengadaptasi kurikulum dan metode pengajaran yang responsif terhadap kebutuhan beragam siswa.

3. Pemimpin yang Toleran

Sebagai pendidik, saya juga berperan sebagai pemimpin dalam komunitas sekolah.

Saya harus menjadi contoh dalam mempraktikkan toleransi dan mempromosikan dialog yang terbuka dan konstruktif di antara siswa, guru, dan orang tua.

4. Refleksi dan Penghargaan terhadap Keberagaman

Saya harus mampu mengenali dan merefleksikan keberagaman yang ada, serta menghargai perspektif yang berbeda.

Menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan kaya akan berbagai pengalaman dan pengetahuan.

Mempelajari ilmu tentang etika menjadi semakin penting dalam dunia yang semakin beragam karena beberapa alasan:

  • Pengambilan Keputusan yang Adil dan Bijaksana: Pemahaman tentang etika membantu pendidik membuat keputusan yang adil dan bijaksana yang menghormati hak dan martabat setiap individu dalam komunitas sekolah.
  • Pencegahan Diskriminasi dan Bias: Dengan memahami etika, pendidik lebih mampu mengidentifikasi dan mengatasi diskriminasi dan bias yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah. Ini penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua siswa.
  • Pengembangan Karakter yang Holistik: Etika membantu dalam mengembangkan karakter siswa secara holistik, bukan hanya fokus pada aspek akademik tetapi juga pada moral dan sosial. Ini sejalan dengan tujuan pendidikan yang ingin membentuk individu yang utuh dan siap menghadapi tantangan di masyarakat.
  • Pembangunan Komunitas Sekolah yang Kuat: Dengan menanamkan nilai-nilai etika, pendidik dapat membangun komunitas sekolah yang kuat dan kohesif, di mana setiap anggota merasa memiliki tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung.

Dengan demikian, memahami dan menerapkan nilai-nilai etika adalah aspek yang tidak dapat dipisahkan dari peran pendidik di abad ke-21.

Hal ini menjadi fondasi untuk menciptakan sekolah yang benar-benar inklusif, demokratis, dan mampu menghargai keberagaman yang ada dalam masyarakat

Previous Post Next Post