Grand Opening Taman Baca Al Djawahir Hadirkan Bakti Sosial Sedulur Terapis Blambangan

Dalam rangka peresmian Taman Baca Al Djawahir pada Minggu, (21/7/2024) di Gambiran, tuan rumah turut menghadirkan para terapis profesional Banyuwangi yang tergabung dalam Sedulur Terapis Blambangan.

Para terapis tersebut mengadakan bakti sosial dengan memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat.

Ada beberapa metode pengobatan yang tersedia, seperti bekam, gurah, akupuntur, pijat urat, totok saraf, hingga rukiah.

bakti sosial sedulu terapis blambangan
bakti sosial sedulu terapis blambangan (Dok. Sastrawacana.id)

Taman Baca Al Djawahir sendiri merupakan sebuah perpustakaan untuk warga desa yang diinisiasi oleh Djawahir, pria berusia 80 tahun.

Baca juga: Workshop Bertajuk Basic Grooming & Etiquette dari ASR Sukses Digelar di Banyuwangi

Meski memasuki usia senja, tapi semangatnya untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa tak pernah padam.

Dengan kegigihan dan kebulatan tekad, ia mencoba merangkul beberapa pihak, termasuk pemerintahan desa setempat. Alhasil, cita-citanya pun menjadi kenyataan.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan agar Taman Baca tersebut bisa menjadi peninggalan yang terbaik dan dikenang oleh anak cucu serta masyarakat sekitar.

“Saya berharap Taman Baca ini bisa menjadi tempat belajar yang nyaman untuk anak-anak. Semoga peninggalan saya ini bisa dikenang oleh anak, cucu, dan masyarakat,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua BPD Desa Gambiran, Atmorjo, S.Pd yang mengatakan bahwa Taman Baca Al Djawahir adalah konsep yang sangat berguna di era modern saat ini.

Menurutnya, buku adalah jendela dunia, sehingga kebiasaan membaca buku harus dimulai sejak kecil agar masyarakat memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup dalam mengarungi kehidupan.

Ketua BPD juga menambahkan bahwa semakin banyak membaca, maka seseorang akan merasa bodoh dan semakin ingin membaca untuk mendapat pengetahuan lainnya.

taman baca al djawahir
taman baca al djawahir (Dok. Sastrawacana.id)

Selain itu, hadir juga para pegiat literasi Banyuwangi, diantaranya Maulana Affandi, Bung Aguk, dan Yeti Chotimah, hingga perwakilan dari Rumah Sakit Al Huda, Yusron.

Dalam kesempatan yang sama, Maulana Affandi memberi apresiasi kepada Djawahir karena telah peduli kepada dunia literasi.

Kemudian, ia juga menambahkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para terapis yang sudah bersedia melayani masyarakat sebagai bentuk kegiatan sosial.

Lantas, Yeti Chotimah menambahkan bahwa literasi mampu mengantarkan seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih dikenal dunia.

Yeti mencontohkan dirinya yang mampu bertemu dengan para petinggi negara karena literasi dan karya tulis yang diciptakan.

Di akhir acara, Bung Aguk sebagai pegiat literasi dan sekaligus pembawa acara mengenalkan Koperasi Gotong Royong 45 yang merupakan wadah bagi para pelaku UMKM di Banyuwangi sekaligus beberapa produk yang ditawarkan. **

Previous Post Next Post