Kata litosfer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu:
- Lithos: Berarti batu atau batuan.
- Sphere: Berarti bola atau lapisan.
Jadi, secara harfiah, litosfer berarti bola batu atau lapisan batu, yang merujuk pada lapisan terluar bumi yang terdiri dari kerak bumi dan bagian paling atas dari mantel.
Istilah ini merujuk pada lapisan terluar bumi yang padat dan tersusun atas batuan, mineral, dan tanah. Litosfer memiliki ketebalan rata-rata sekitar 100 kilometer dan terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
- Kerak bumi: Lapisan terluar yang tersusun atas batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
- Mantel atas: Lapisan di bawah kerak bumi yang tersusun atas batuan padat dan panas.
Litosfer memainkan peran penting dalam berbagai proses geologi, seperti gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan benua.
Litosfer bukanlah lapisan yang statis. Di dalamnya terjadi berbagai proses dinamis yang menghasilkan fenomena alam yang dahsyat, seperti gempa bumi dan gunung berapi.
Pergerakan lempeng-lempeng tektonik, yang merupakan bagian dari litosfer, turut berperan dalam pembentukan benua baru dan penghancuran benua.