Understanding by Design (UbD) adalah suatu pendekatan dalam merancang pembelajaran yang dimulai dari akhir, yaitu dengan menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai terlebih dahulu.
Prinsip ini menekankan pada pemahaman mendalam materi oleh siswa, bukan hanya sekedar menghafal.
Fase-fase dalam Merancang Pembelajaran Berbasis UbD:
1. Menentukan Tujuan Pembelajaran:
- Jelas dan Spesifik: Apa yang ingin dicapai siswa setelah pembelajaran?
- Terukur: Bagaimana kita bisa mengukur pencapaian siswa?
- Relevan: Apa kaitan tujuan dengan kehidupan nyata siswa?
- Mengacu pada Kompetensi: Apakah tujuan sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku?
- Menggunakan Kata Kerja Operasional: Misalnya, menjelaskan, menganalisis, menerapkan, mengevaluasi.
2. Mendesain Asesmen:
- Sejalan dengan Tujuan: Asesmen harus mengukur pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
- Beragam: Gunakan berbagai jenis asesmen, seperti tes tertulis, proyek, presentasi, portofolio, dan lain-lain.
- Otentik: Asesmen harus mencerminkan situasi nyata di mana siswa akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari.
3. Merencanakan Kegiatan Pembelajaran:
- Berorientasi pada Tujuan: Semua kegiatan pembelajaran harus diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Beragam: Gunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang aktif dan menarik.
- Menantang: Kegiatan pembelajaran harus menantang siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
- Berpusat pada Siswa: Siswa harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Urutan Penting dalam UbD:
- Tujuan Pembelajaran: Ini adalah fondasi dari seluruh perencanaan pembelajaran.
- Asesmen: Setelah tujuan jelas, kita dapat merancang asesmen yang sesuai.
- Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan pembelajaran dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan dan berhasil dalam asesmen.
Mengapa Urutan Ini Penting?
Dengan memulai dari tujuan, kita memastikan bahwa semua aktivitas pembelajaran terarah dan relevan. Asesmen yang dirancang sejak awal memungkinkan kita untuk mengukur pencapaian siswa secara efektif.
Contoh Penerapan UbD:
Misalnya, dalam pembelajaran tentang sistem pencernaan, tujuan pembelajarannya bisa: “Siswa dapat menjelaskan proses pencernaan makanan dari mulut hingga anus, serta mengidentifikasi organ-organ yang terlibat.”
- Asesmen: Siswa dapat membuat model 3D sistem pencernaan, membuat presentasi, atau menjawab soal-soal essay yang menuntut pemahaman konsep.
- Kegiatan Pembelajaran: Diskusi kelompok, eksperimen sederhana (misalnya, mensimulasikan proses pencernaan menggunakan bahan-bahan sederhana), menonton video edukasi, dan lain-lain.
- Ringkasnya, UbD adalah pendekatan yang sistematis dalam merancang pembelajaran. Dengan mengikuti fase-fase di atas, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan efektif bagi siswa.