Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan dua ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama yang belum mampu menunaikan ibadah haji.
Dilaksanakan pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, puasa ini memiliki keutamaan yang sangat besar dan menjadi momen istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Menurut unwaha.ac.id, puasa Tarwiyah dianjurkan bagi umat Muslim sebagai bentuk peringatan atas ketaatan Nabi Ibrahim As dalam menjalankan perintah Allah SWT. Secara harfiah, kata “Tarwiyah” memiliki makna merenung atau berpikir mendalam.
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Dikutip dari UICI, berikut ini adalah hadis Rasullullah SAW tentang Puasa Tarwiyah dan Arafah.
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).
“Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?’” (HR Muslim).
Selain itu, berikut adalah beberapa keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah yang dihimpun dari berbagai sumber:
- Menyucikan Diri: Puasa Tarwiyah dianggap sebagai sarana untuk menyucikan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan.
- Menyambut Hari Arafah: Puasa Tarwiyah menjadi persiapan spiritual untuk menyambut hari yang lebih mulia, yaitu hari Arafah.
- Mendapatkan Pahala: Banyak ulama yang menganjurkan untuk mengamalkannya demi meraih pahala yang besar.
- Menghapus Dosa: Hadis sahih menyebutkan bahwa puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
- Meningkatkan Keimanan: Puasa Arafah dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seorang hamba kepada Allah SWT.
Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah
Berikut adalah niat Puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”
Berikut adalah niat Puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.”
Tata Cara Puasa Tarwiyah dan Arafah
Tata cara pelaksanaannya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan puasa-puasa sunnah lainnya. Berikut rinciannya:
1. Niat Puasa
Niat adalah hal yang paling utama dalam setiap ibadah. Untuk puasa Tarwiyah dan Arafah, membaca niat dilakukan pada malam hari sebelum sahur atau sebelum terbit fajar.
2. Sahur
Sahur dianjurkan untuk dilakukan sebelum waktu subuh. Dengan sahur, kita akan memiliki energi yang cukup untuk menjalankan aktivitas sehari-hari selama berpuasa.
Namun, kendati kita tidak sempat atau tidak sahur, puasa tetap sah dan dapat dijalankan selagi sudah membaca niat.
3. Menahan Diri
Selama menjalankan puasa, kita wajib menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum, serta berhubungan suami istri sampai waktu berbuka tiba.
4. Berbuka Puasa
Puasa dapat dibuka saat adzan Maghrib berkumandang. Sebaiknya berbukalah dengan makanan dan minuman yang ringan terlebih dahulu, seperti kurma dan air putih.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
- Niat yang tulus: Niatkan puasa karena Allah semata, bukan karena ingin riya atau pamer.
- Menjaga lisan: Hindari perkataan yang buruk, ghibah, dan dusta.
- Menjaga hati: Hindari perasaan dengki, iri hati, dan marah.
- Meningkatkan ibadah: Perbanyaklah membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan melakukan amalan-amalan sunnah lainnya.
Itulah informasi seputar niat Puasa Tarwiyah dan Arafah beserta keutamaan dan cara mengamalkannya. Semoga bermanfaat!