Istilah “algoritma” dalam konteks ilmu komputer merujuk pada serangkaian langkah logis dan sistematis yang digunakan untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu.
Istilah ini berasal dari nama matematikawan Persia, Al-Khawarizmi yang berkontribusi pada pengembangan konsep algoritma dalam matematika.
Dalam konteks ilmu komputer, algoritma digunakan untuk menjalankan berbagai tugas oleh perangkat keras komputer, mulai dari yang sederhana seperti menghitung angka hingga yang kompleks seperti pengenalan gambar atau pengolahan data besar.
Secara umum, algoritma biasanya mencakup tiga hal penting:
- Input: Data awal yang diperlukan.
- Langkah-langkah proses: Urutan tindakan atau operasi yang harus dilakukan.
- Output: Hasil akhir setelah proses selesai.
Karakteristik Algoritma
Agar dapat disebut sebagai algoritma, suatu rangkaian langkah harus memiliki beberapa karakteristik penting:
- Berbatasan (Finite): Algoritma harus memiliki akhir. Ini berarti langkah-langkahnya tidak bisa berlanjut tanpa henti; ada titik di mana algoritma akan berhenti setelah menyelesaikan tugasnya.
- Langkah yang Jelas dan Terdefinisi (Definiteness): Setiap langkah dalam algoritma harus dijelaskan secara jelas dan dapat dipahami. Tidak boleh ada ambiguitas dalam instruksi.
- Memiliki Input: Algoritma biasanya menerima data awal yang disebut input, yang bisa dalam bentuk apa saja, seperti angka, teks, atau elemen-elemen lain yang dibutuhkan untuk memulai proses.
- Memiliki Output: Setelah memproses input sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan, algoritma akan menghasilkan output, yaitu hasil akhir atau solusi dari masalah yang dipecahkan.
- Efisiensi (Efficiency): Algoritma yang baik dirancang untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang paling efisien, baik dari segi waktu (jumlah langkah yang dibutuhkan) maupun sumber daya yang digunakan (memori atau prosesor).
Contoh Penggunaan Algoritma
Salah satu contoh umum algoritma adalah algoritma pengurutan. Misalnya, jika kita memiliki daftar angka acak, kita mungkin ingin mengurutkannya dari yang terkecil hingga terbesar.
Algoritma seperti Bubble Sort, Merge Sort, atau Quick Sort dapat digunakan untuk melakukan tugas ini.
Meskipun tujuannya sama (mengurutkan daftar), cara kerja masing-masing algoritma berbeda, dan beberapa lebih efisien daripada yang lain tergantung pada ukuran dan sifat data.
Contoh lainnya adalah algoritma yang digunakan dalam pencarian informasi.
Mesin pencari seperti Google menggunakan algoritma canggih untuk menemukan dan menampilkan hasil pencarian yang paling relevan berdasarkan kata kunci yang dimasukkan pengguna.
Algoritma ini mengindeks miliaran halaman web dan menilai relevansi konten untuk memberikan hasil yang akurat dan berguna.