Bupati Ipuk Berikan Program Bantuan Alat Usaha untuk Lulusan SMK |
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah meluncurkan program untuk mendukung lulusan SMK yang ingin berwirausaha dengan menyediakan bantuan alat usaha.
Pada tahap pertama, bantuan ini akan diberikan kepada 100 lulusan SMK hingga akhir tahun 2024.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan bahwa tidak semua lulusan SMK langsung terserap oleh industri, dan beberapa di antaranya memiliki keinginan untuk memulai usaha sendiri.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah ingin membantu lulusan SMK tersebut memulai bisnis atau memperluas usaha yang sudah ada.
"Pemkab Banyuwangi selama ini sudah rutin memberikan bantuan alat usaha untuk warga kurang mampu dan usaha mikro dan kini melebarkan skema dengan program bantuan alat usaha bagi lulusan SMK," ungkapnya.
“Kita targetkan tahun ini ratusan anak lulusan SMK dapat bantuan alat usaha untuk memulai berwirausaha dan bertahap, akan kita tingkatkan sasaran penerimanya,” imbuh Ipuk.
Bantuan yang diberikan bervariasi sesuai dengan minat para lulusan, seperti peralatan untuk bisnis kuliner, kopi, kecantikan, jahit, salon, dan bidang usaha lainnya.
Para penerima bantuan meliputi lulusan SMK yang akan memulai usaha atau yang sedang merintis usaha, lulusan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), hingga penyandang disabilitas.
Selain alat usaha, mereka juga akan mendapatkan berbagai pelatihan yang sesuai dengan bidang yang diminati.
"Kami tidak hanya memberikan dukungan berupa peralatan, tapi juga meningkatkan keterampilan mereka melalui pelatihan manajemen keuangan, pemasaran, dan berbagai keterampilan lain yang mendukung usaha mereka," jelas Ipuk.
"Harapannya, usaha mereka bisa berkembang dan memiliki daya saing. Semoga semua bisa menjadi pengusaha sukses," tambahnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, mengatakan bahwa selain bantuan alat usaha, pihaknya juga mengadakan pelatihan khusus di bidang perhotelan untuk lulusan SMK yang mengambil jurusan tersebut.
"Pelatihan ini sebagai penguatan ilmu hospitality yang mereka miliki, karena pesertanya sebelumnya dari jurusan perhotelan dan pelatihannya menggandeng LPK dan berlangsung tiga bulan," katanya.
Suratno juga menambahkan bahwa setelah pelatihan selesai, peserta akan menjalani program magang selama tiga bulan di hotel-hotel berbintang di Banyuwangi.
"Setelah magang, peserta akan ditempatkan di berbagai lokasi seperti hotel, apartemen, dan kapal pesiar. Penyaluran tenaga kerja ini dilakukan melalui kerjasama dengan mitra dari Indonesia Hotel General Manager Association," tutupnya.