Peringatan maulid nabi di SMP 3 Rogojampi (Dok. Sastrawacana.id) |
SMP Negeri 3 Rogojampi menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh semarak pada Sabtu pagi, 21 September 2024.
Acara yang bertemakan “Jodang sebagai Media Pendidikan” ini tidak hanya diadakan sebagai bentuk penghormatan dan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran penting yang mengintegrasikan tradisi lokal dengan pendidikan karakter melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Halaman sekolah yang menjadi tempat berlangsungnya kegiatan dipenuhi dengan semangat kebersamaan dari seluruh elemen sekolah, termasuk seluruh siswa kelas 7 hingga kelas 9.
Kepala Sekolah SMPN 3 Rogojampi, Dra. Hj. Sri Utami, memberikan sambutan yang menekankan pentingnya Maulid Nabi sebagai momen untuk merefleksikan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Rasulullah.
“Semoga kegiatan ini menginspirasi kita semua untuk menjadikan nilai-nilai luhur Rasulullah sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang penguatan literasi keagamaan bagi para siswa, sebuah pendekatan yang dipadukan dengan elemen lokal melalui P5.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah untuk membentuk karakter siswa yang unggul, dan acara seperti peringatan Maulid ini merupakan media yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
Tidak hanya dipenuhi dengan kegiatan seremonial, acara ini dimeriahkan oleh penampilan grup hadrah yang terdiri dari para siswa SMPN 3 Rogojampi.
Grup hadrah ini menyajikan lantunan shalawat yang membuat suasana semakin khidmat. Selain itu, ceramah agama yang disampaikan oleh KH. Isnandi, M.Pd., mengajak seluruh peserta acara untuk meneladani sifat-sifat kesederhanaan, keteguhan iman, serta rasa syukur yang selalu menjadi bagian dari kehidupan Rasulullah SAW.
Ceramah ini tidak hanya memberikan pencerahan, tetapi juga menjadi pengingat bagi para siswa tentang pentingnya menjaga iman dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
Yang menjadi daya tarik utama dalam peringatan Maulid Nabi kali ini adalah lomba menghias jodang antar kelas.
Jodang adalah tradisi khas Banyuwangi yang menggambarkan makna mendalam tentang kehidupan dan iman.
Jodang sendiri terbuat dari batang pisang yang dihiasi dengan telur beraneka warna, melambangkan filosofi kehidupan yang penuh warna dan makna.
Tradisi ini diyakini pertama kali dicetuskan oleh KH. Abdullah Faqih, seorang tokoh ulama dari Cemoro Banyuwangi, sekitar tahun 1873.
Sejak saat itu, tradisi Jodang terus dilestarikan oleh masyarakat Banyuwangi, dan kini diadopsi sebagai bagian dari kegiatan pendidikan di SMPN 3 Rogojampi.
Sebanyak 18 jodang dari berbagai kelas ikut serta dalam lomba ini, yang dinilai berdasarkan tiga kriteria utama: estetika, filosofi, dan keamanan.
Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam menghias, tetapi juga menyelipkan pesan moral tentang kehidupan yang penuh tantangan, iman yang kuat, serta semangat pantang menyerah.
Melalui lomba jodang, para siswa belajar tentang pentingnya kerja sama tim, menghargai tradisi, serta menerapkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan mereka.
Di penghujung acara, suasana semakin meriah ketika pemenang lomba jodang diumumkan.
Para pemenang diberikan plakat penghargaan serta hadiah menarik sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan kreativitas mereka.
Tidak hanya lomba, acara juga diisi dengan kegiatan-kegiatan edukatif lain yang mendorong siswa untuk lebih mendalami literasi keagamaan dan meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai kehidupan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Peringatan Maulid Nabi di SMPN 3 Rogojampi ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperingati hari kelahiran Nabi, tetapi juga menjadi media pendidikan yang inovatif.
Dengan memadukan tradisi lokal seperti Jodang dan nilai-nilai keagamaan, acara ini menjadi sarana yang efektif untuk mengembangkan karakter siswa dalam bingkai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Diharapkan, melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya memahami sejarah dan ajaran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga mampu mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.