Panti Jompo Sahabat Dhuafa Banyuwangi (Dok. Sastrawacana.id) |
LKSA Sahabat Dhuafa bekerja sama dengan toko modern Indahmart, menampung 25 anak yatim piatu dengan bimbingan guru mengaji dan pengajar bahasa Inggris dari Banyuwangi dan Madura.
Selain itu, yayasan ini juga mengelola Panti Jompo yang telah beroperasi selama dua tahun dan menampung 15 lansia serta sepasang suami istri di perbatasan Blambangan, Tapanrejo, dan Kebaman-Srono.
Menurut ketua panti, Sumiati, sebagian besar lansia yang tinggal di panti jompo ini berasal dari Lumajang, Probolinggo, Situbondo, dan beberapa kecamatan di Banyuwangi.
Mereka diantaranya adalah orang tua yang tidak lagi bisa dirawat oleh keluarganya karena keterbatasan fisik, seperti lumpuh, sakit, atau tunanetra.
Mbah Marianah (72), salah satu penghuni asli Desa Blambangan adalah salah satu contohnya. Meskipun pernah menikah empat kali, ia tidak memiliki anak dan merasa tenang tinggal di panti ini.
“Jika ada yang meninggal, mereka akan dimakamkan di kampung halaman sesuai dengan keterangan dari desa asalnya,” jelas Sumiati.
Hingga saat ini, panti jompo Sahabat Dhuafa mendapat bantuan rutin dari nelayan Muncar dalam bentuk ikan dan donasi uang.
Namun, panti ini masih membutuhkan dukungan tambahan, seperti kursi roda khusus untuk lansia, tongkat alarm bagi tunanetra, dan popok kemasan (pampers).
Sumiati berharap lebih banyak relawan yang dapat membantu, terutama untuk mengurus lansia yang membutuhkan bantuan fisik, seperti mengangkat mereka ke toilet.
“Kami perlu bantuan kursi roda yang ada lubang untuk BAB, tongkat alarm untuk yang tunanetra serta pampers amat kewalahan. Juga relawan yang perlu angkat dan gendong untuk yang mau ke toilet,” imbuhnya.
Sementara pembina yayasan, Sistim Indra Kurniawan menyampaikan jika LKSA berfokus untuk menyiapkan tumbuh kembang kader bangsa dan agama. Sedangkan panti jompo untuk menyiapkan kembali ke haribaan.
“Semua niatnya ibadah dan kemanusiaan.Dan berharap yayasannya bisa menjadi wisata hati yang membuat senyum bahagia semuanya!”
Pada Minggu (15/09/24), panti jompo ini menerima kunjungan dari komunitas Pajero.one yang datang dari berbagai daerah, termasuk Bekasi, Surabaya, dan Bali. Mereka berbagi donasi dan makanan untuk para lansia.
“Ini adalah kunjungan perdana kami, dan kami merasa senang dapat membantu saat para lansia sangat membutuhkan,” ujar I Ngurah Ardian, salah satu anggota komunitas dengan nama gaul Biwa’st.
Komunitas pajero.one di Panti Jompo Banyuwangi (dok. Sastrawacana.id) |
Komunitas Pajero.one, melalui H. Irvant asal Surabaya, menuturkan bahwa mereka rutin mengadakan kegiatan bakti sosial dan tur tahunan di berbagai tempat di Jawa dan Bali.
Kali ini, melalui anggota asal Banyuwangi, Kang Pandu dari Watubuncul, Banjarsari, Glagah, mereka merasa terpanggil untuk berbagi setelah melihat kondisi panti jompo ini di media sosial.
Selain itu, Ketua Rumah Kebangsaan, Hakim Said, SH., melalui sekretarisnya, Joko Setiono, S.Kep., Ns., SHt., menyatakan bahwa mereka akan menggalang relawan sosial di setiap kecamatan untuk mendukung panti ini.
Kemudian, pihaknya juga menggalakkan 3 KO, yakni Komunikasi, Koordinasi dan Kondusif dengan APH maupun pejabat pemeritah guna menciptakan wilayah yang aman dan nyaman.
Mereka juga berkomitmen untuk mewujudkan suasana yang kondusif di wilayah tersebut, sembari berkoordinasi dengan aparat dan pejabat setempat.
“Dalam waktu dekat, kami akan menggalang bantuan dari para dermawan untuk memenuhi kebutuhan panti jompo ini,” ucap Joko.
Aguk Wahyu Nuryadi dari Forum Banyuwangi Sehat (Dok. Sastrawacana.id) |
Di waktu bersamaan, Aguk Wahyu Nuryadi dari Forum Banyuwangi Sehat (FBS) yang dibina oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi dengan pimpinan harian Kepala Bappeda dan Dinkes juga mengunjungi panti.
“Kebetulan Muncar termasuk wilayah dampingan kami, panti ini bisa jadi andalan titik pantau tim kabupaten sehat nasional,” ujarnya.
Aguk Wahyu Nuryadi juga menjadwalkan anjangsana untuk Paguyuban Lansia Gotong-Royong’45, termasuk fans radio komunitas dan forum peduli disabilitas Aura Lentera, serta Yayasan Gerontologi untuk wisata hati dalam waktu dekat.
Selain untuk menghibur penghuni Panti Jompo, nantinya juga akan diagendakan untuk membuat film pendek yang menyebut Panti Jompo ini masuk dalam Tatanan Sosial Sehat.
Beberapa rancangan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan sosial yang sehat. (Bung Aguk/Maulana Affandi) ***