Banyuwangi Raih Predikat AA dalam SAKIP 2024, Bukti Keunggulan Pengelolaan Kinerja Terintegrasi

Banyuwangi raih predikat AA pada SAKIP 2024
Banyuwangi raih predikat AA pada SAKIP 2024 (Antara)

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berhasil meraih predikat AA dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2024 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB).

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri PAN-RB, Abdullah Azwar Anas, kepada Penjabat Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo, dalam acara SAKIP Award 2024 yang digelar di Jakarta, Rabu.

Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas menjelaskan bahwa SAKIP merupakan instrumen penting bagi pemerintah untuk mengukur integrasi antara layanan, pekerjaan, dan kinerja.

Ia menekankan pentingnya birokrasi yang berfokus pada dampak nyata, bukan sekadar pada besarnya anggaran yang dihabiskan.

"kami terus mendorong birokrasi yang berdampak, dan jangan hanya fokus pada besarnya anggaran yang dihabiskan, tapi bagaimana dampak dari program tersebut," ujar Azwar Anas.

Ia juga menyoroti beberapa poin penting yang harus ditingkatkan oleh daerah, termasuk penurunan kemiskinan, belanja produk dalam negeri melalui e-katalog, pengendalian inflasi, serta capaian digitalisasi.

Alasan Banyuwangi Meraih Predikat AA

Banyuwangi sebelumnya telah mempertahankan nilai A selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2017, dan tahun ini berhasil meningkatkan pencapaiannya menjadi AA.

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PAN-RB, Erwan Agus Purwanto, menjelaskan beberapa faktor yang mendukung peningkatan ini.

Banyuwangi dinilai unggul dalam pemanfaatan data yang selalu diperbarui secara tepat waktu, mendukung program pembangunan yang akurat dan efektif.

Selain itu, penggunaan teknologi digital dalam pengolahan data kinerja dan implementasinya berdampak positif pada program prioritas pembangunan, seperti penurunan angka kemiskinan, pengendalian inflasi, dan peningkatan investasi.

Indikator makro pembangunan Banyuwangi secara umum berada di atas rata-rata nasional.

"Banyuwangi sendiri sudah lama menjadi best practise SAKIP nasional, harapannya, peningkatan nilai ini bisa menjadi semangat bagi daerah lain untuk berupaya lebih baik," kata Erwan.

Motivasi bagi Banyuwangi

Penjabat Sekda Banyuwangi, Guntur Priambodo, merasa bersyukur atas pencapaian ini dan menegaskan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Banyuwangi dituntut untuk fokus pada kinerja yang berdampak langsung bagi masyarakat, bukan hanya sekadar menjalankan tugas.

"Penghargaan ini menjadi motivasi untuk melakukan terobosan dalam menggerakkan reformasi birokrasi yang berdampak langsung bagi masyarakat," kata Guntur.

SAKIP sendiri merupakan sistem terintegrasi yang mencakup perencanaan, penganggaran, hingga pelaporan pemerintahan.

Fokus evaluasi SAKIP meliputi laporan anggaran, kinerja output dan outcome program pembangunan, serta pencapaian sasaran kinerja.

Sumber: Antara

Previous Post Next Post