Peluncuran buku cerita bergambar berjudul Bisa Atau Tidak Ya (Antara) |
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menekankan pentingnya mengajarkan kemandirian kepada anak dan memberikan keteladanan dalam membentuk karakter mereka sejak dini.
"Buku ini memberikan kita gambaran tentang cara anak untuk berperilaku mandiri. Namun tetap, anak memerlukan pendampingan orang tua. Contoh keteladanan menjadi penting bagi anak untuk pembentukan karakter sejak dini dan buku ini menyajikan hal itu," ujar Amurwani Dwi Lestariningsih, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian PPPA, di Jakarta pada hari Kamis.
Buku yang dimaksud adalah "Bisa atau Tidak, Ya?", yang diterbitkan oleh Tanoto Foundation bekerja sama dengan Kementerian PPPA.
Amurwani juga menekankan peran orang tua atau pengasuh dalam memenuhi segala kebutuhan anak sebagai fondasi utama bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Anak-anak cenderung belajar meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya.
"Kami menyambut baik terbitnya buku ini yang mendukung Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, memberi penegasan bahwa setiap anak wajib dijamin, dipenuhi, dan dilindungi hak-haknya, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan," tambah Amurwani.
Sementara itu, Margaretha Ari Widowati, Head of Learning Environment Tanoto Foundation, berharap buku ini dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan kemandirian dan meningkatkan literasi sejak dini.
"Kami berharap selain dapat membantu anak menjadi mandiri, juga dapat meningkatkan literasi anak sejak dini dengan buku bacaan berkualitas,” ujarnya.
Pada hari Kamis, Kementerian PPPA, bersama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta Tanoto Foundation, mengajak masyarakat untuk meningkatkan kemandirian anak-anak melalui pembacaan buku "Bisa atau Tidak, Ya?".
Buku ini bercerita tentang dua kakak beradik. Tora, yang sudah duduk di bangku sekolah dasar, menunjukkan kemandirian dalam aktivitas sehari-harinya.
Kemandirian Tora kemudian menginspirasi Tania, adiknya yang masih di taman kanak-kanak, untuk belajar mandiri dalam menjalani kehidupannya.