8 Kesenian Tradisional Jember yang Masih Dilestarikan Hingga Sekarang

Can Macanan Kadhuk

Can Macanan Kadhuk (wikipedia)

Kota Jember bukan hanya terkenal dengan pemandangannya yang indah, tetapi juga kaya akan seni dan budaya.

Dari tarian hingga alat musik, Jember memiliki berbagai kesenian tradisional yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Kesenian tradisional di Jember tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk menjaga identitas dan warisan budaya.

Di tengah modernitas yang terus berkembang, berbagai bentuk seni ini tetap dipertahankan oleh komunitas lokal.

Kesenian Tradisional Jember

Berikut adalah delapan kesenian tradisional yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jember,

1. Can Macanan Kadhuk

Can Macanan Kadhuk merupakan seni tradisional yang sangat dihargai di Jember. Uniknya, seni ini menggambarkan harimau besar yang terbuat dari karung goni.

Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan seni ini mulai ada, Can Macanan Kadhuk mencerminkan kehidupan masyarakat perkebunan yang berusaha melindungi kebun dari hewan liar.

Pertunjukan ini melibatkan setidaknya 45-50 orang dalam satu kelompok, dan sering kali diadakan untuk menghibur dalam berbagai acara seperti pernikahan dan khitanan.

Salah satu kelompok yang aktif adalah Bintang Timur, yang sudah berdiri sejak tahun 1974 dan tetap berkomitmen untuk melestarikan kesenian ini.

2. Reog di Pendhalungan

Reog dikenal sebagai seni pertunjukan yang berasal dari Ponorogo, namun di Jember, reog juga menemukan tempatnya sendiri.

Sejarahnya bermula ketika pemerintah kolonial Belanda membawa para pekerja dari Mataraman untuk bekerja di Jember.

Terpisah dari kampung halaman, mereka membentuk kelompok seni reog untuk menjaga identitas budaya mereka.

Hingga saat ini, ada sekitar 23 kelompok reog di Jember yang dikelola secara mandiri.

Universitas Jember juga berperan dalam melestarikan seni ini dengan mengadakan pentas kolosal setiap tahun.

3. Musik Patrol

Ketika bulan puasa tiba, alunan musik kendang patrol akan terdengar di malam hari.

Musik ini dimainkan oleh pemuda dan anak-anak yang berkeliling desa untuk membangunkan orang-orang untuk sahur.

Alat musik ini terbuat dari kayu nangka pilihan dan telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Jember.

Kini, musik kendang patrol tidak hanya dimainkan untuk hiburan, tetapi juga dalam acara resmi dan karnaval.

4. Jaran Kencak

Salah satu kesenian yang tak kalah menarik adalah jaran kencak atau kuda menari. Kesenian ini biasanya ditampilkan saat ada acara hajat di desa-desa di Jember selatan.

Kuda yang digunakan bukan sembarangan; mereka dilatih untuk menari mengikuti irama musik yang dimainkan.

Penampilan jaran kencak sangat memukau, apalagi dengan hiasan menarik yang disematkan pada kuda-kuda tersebut.

5. Jember Fashion Carnaval

Jember Fashion Carnaval (JFC) merupakan salah satu event fesyen terbesar yang menunjukkan kreativitas masyarakat Jember.

Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2003, JFC berkembang menjadi ajang yang diakui secara nasional dan internasional.

Pesertanya berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pelajar, pegawai, hingga ibu rumah tangga.

Uniknya, mereka mendesain sendiri kostum dari bahan daur ulang, menjadikan JFC sebagai perayaan fesyen yang ramah lingkungan.

6. Tari Lahbako

Jember dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau terbaik di Indonesia dan tradisi petani tembakau di daerah ini menginspirasi lahirnya Tari Lahbako.

Tarian ini menggambarkan proses pengolahan tembakau, di mana para penari mengenakan kostum khas yang mencerminkan aktivitas pertanian mereka.

Tari Lahbako menjadi simbol identitas budaya masyarakat Jember yang erat kaitannya dengan hasil pertanian.

7. Egrang Tanoker

Di kawasan Tanoker, kegiatan yang melibatkan anak-anak dari berbagai latar belakang dijadikan sebagai wadah untuk menciptakan perdamaian dan keadilan

Egrang Tanoker menjadi tempat bagi anak-anak untuk bertemu dan belajar dari satu sama lain, memperkuat rasa persaudaraan dalam keberagaman.

8. Batik Jember

Batik Jember memiliki ciri khas tersendiri dengan motif daun tembakau, mencerminkan kekayaan alam daerah ini.

Selain motif tembakau, beberapa pengrajin juga menambahkan elemen lain seperti kopi dan cokelat pada batik mereka.

Itulah beberapa kesenian tradisional Jember yang sampai saat ini masih dilestarikan.

Kesenian-kesenian ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan dan makna yang mendalam tentang kehidupan masyarakat Jember.

Previous Post Next Post