apakah pendidikan kewarganegaraan bisa dikatakan belum berhasil? (pexels) |
Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya belajar tentang keIndonesiaan dan belajar menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia.
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan rasa cinta tanah air.
Namun, akhir-akhir ini rasa kebangsaan dan cinta tanah air ada indikasi mulai luntur.
Pertanyaan:
Menurut anda faktor apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi dan apakah pendidikan kewarganegaraan bisa dikatakan belum berhasil? Jelaskan pendapat anda.
Jawaban:
Lunturnya rasa kebangsaan dan cinta tanah air dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Pengaruh Globalisasi
Globalisasi memungkinkan arus informasi dan budaya asing masuk dengan cepat, yang sering kali lebih menarik bagi generasi muda.
Budaya lokal dan nilai-nilai nasional bisa tergeser oleh gaya hidup, tren, dan budaya asing yang dianggap lebih modern.
2. Kurangnya Keteladanan Pemimpin
Pemimpin negara, baik di tingkat pusat maupun daerah, adalah panutan bagi masyarakat.
Jika mereka tidak menunjukkan sikap yang mencerminkan cinta tanah air dan kebangsaan, masyarakat, terutama generasi muda, mungkin sulit untuk merasa terinspirasi dan ikut memiliki nilai-nilai tersebut.
3. Pendidikan yang Lebih Fokus pada Akademik
Di beberapa kasus, pendidikan lebih menekankan pada pencapaian akademik tanpa mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan secara mendalam.
Pendidikan Kewarganegaraan sering kali hanya dilihat sebagai mata pelajaran biasa, bukan sarana untuk membentuk karakter kebangsaan.
4. Minimnya Pemahaman Sejarah dan Budaya Lokal
Banyak generasi muda yang kurang mengenal sejarah dan budaya lokal mereka sendiri. Hal ini membuat rasa memiliki dan kebanggaan terhadap identitas nasional berkurang.
5. Kurangnya Keterlibatan dalam Kegiatan Sosial
Partisipasi dalam kegiatan sosial, seperti gotong-royong atau kegiatan yang menumbuhkan rasa kebersamaan, semakin jarang dilakukan. Hal ini berakibat pada berkurangnya interaksi yang dapat membangun rasa kebangsaan.
Apakah Pendidikan Kewarganegaraan bisa dikatakan belum berhasil?
Bisa dikatakan belum sepenuhnya berhasil jika indikator keberhasilannya adalah menciptakan generasi muda yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang kuat.
Meski secara formal mata pelajaran ini ada di kurikulum, implementasinya sering kali kurang efektif dalam membentuk karakter.
Pendidikan Kewarganegaraan belum sepenuhnya berhasil menciptakan pemahaman mendalam tentang pentingnya kebangsaan dan cinta tanah air.
Untuk memperbaikinya, Pendidikan Kewarganegaraan harus lebih kontekstual, interaktif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Harus ada pendekatan yang lebih menyentuh aspek emosional dan praktis, serta lebih menekankan pada aplikasi nilai-nilai kebangsaan di luar kelas, seperti kegiatan sosial atau program kebudayaan.