kontrak pekerjaan revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan (Antara) |
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengumumkan bahwa revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan akan selesai pada tahun depan, setelah kontrak pengerjaan proyek tersebut ditandatangani oleh Kementerian PUPR dan pihak pelaksana.
Dwiyanto, Asisten Bidang Sosial dan Perekonomian Kabupaten Banyuwangi, menyampaikan bahwa penandatanganan kontrak ini disaksikan secara daring oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Essy Asiyah, dan Pelaksana Tugas Bupati Banyuwangi Sugirah.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Asisten Logistik Kodam V/Brawijaya Kolonel Infanteri Wahyu Hadi Soenaryo serta Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, M. Reva Sastrodiningrat.
Revitalisasi kedua bangunan penting tersebut akan berlangsung selama 365 hari, dimulai pada Oktober 2024, sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Kementerian PUPR.
"Revitalisasi ini merupakan sebuah pekerjaan penting karena dua bangunan tersebut akan menjadi ikon baru pusat aktivitas ekonomi rakyat dan pariwisata Banyuwangi yang tentunya akan mengungkit ekonomi daerah," kata Dwiyanto, (2/10/2024).
Pelaksana Tugas Bupati Banyuwangi, Sugirah, juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan revitalisasi ini, khususnya Kementerian PUPR yang telah menyediakan anggaran untuk proyek tersebut.
Detail Revitalisasi Pasar Induk dan Asrama Inggrisan
Pasar Induk Banyuwangi akan direvitalisasi di lahan seluas 1 hektare yang meliputi area utara dan selatan.
Pasar ini akan memiliki gedung utama dua lantai dengan arsitektur khas Osing, Banyuwangi.
Pasar akan dibagi menjadi beberapa area, yaitu pasar basah, pasar kering, dan area kuliner, dengan total 700 unit kios dan lapak.
Selain itu, fasilitas parkir juga akan dibangun, dan jalan di bagian depan pasar akan diganti dengan paving untuk memperindah kawasan tersebut.
"Bagian depan pasar jalan aspalnya juga akan diganti dengan paving. Ke depan kami proyeksikan menjadi sentra kuliner baru," ujar Sugirah.
Sementara itu, Asrama Inggrisan, yang merupakan bangunan cagar budaya peninggalan kolonial Belanda sejak tahun 1776, juga akan dipugar.
Gedung bersejarah ini sebelumnya digunakan oleh British East India Company sebagai kantor kabel jaringan telegram bawah laut yang menghubungkan Eropa hingga Australia.
Nantinya, Asrama Inggrisan akan dijadikan destinasi wisata sejarah dan budaya, dengan tetap mempertahankan bentuk asli bangunan tersebut sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya.
Revitalisasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan daya tarik pariwisata Banyuwangi, tetapi juga memperkuat perekonomian daerah dengan memanfaatkan potensi sejarah dan budaya lokal.
Sumber: Antara