Semarak Sumpah Pemuda ke-96, MI Darun Najah II Gelar Pagelaran Seni dan Pakaian Adat

Semarak Sumpah Pemuda di MI Darun Najah II

Semarak Sumpah Pemuda di MI Darun Najah II (Dok. Sastrawacana.id)

MI Darun Najah II Banyuwangi menggelar peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 pada Senin (28/10/24), melibatkan guru, komite, dan seluruh siswi di halaman madrasah.

Acara ini dihadiri ratusan peserta yang kompak mengenakan pakaian adat Nusantara.

Peringatan ini diisi dengan pagelaran seni oleh tiap kelas, mengedepankan pendidikan karakter dan literasi tingkat sekolah dasar, sekaligus memperkenalkan keragaman budaya Indonesia.

Para siswa belajar tentang suku-suku bangsa melalui pakaian adat, bahasa, dan makanan khas daerah.

Sekitar 250 siswa dan anggota paguyuban terlibat aktif dalam mengenang perjuangan para pemuda dari Jong Jawa, Aceh, Batak, Celebes, Bali, dan suku-suku lain dalam merintis kemerdekaan.

Kegiatan ini ditandai dengan pembacaan deklarasi Sumpah Pemuda dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Seluruh peserta mengenakan pakaian adat dari Sabang hingga Merauke, menciptakan suasana seperti karnaval kebangsaan.

Peringatan Sumpah Pemuda di MI Darun Najah II

Peringatan Sumpah Pemuda di MI Darun Najah II (Dok. Sastrawacana.id)

Kepala MI Darun Najah II Banyuwangi, Majidatul Himmah, S.Ag., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah yang membangkitkan semangat kebangsaan untuk melawan penjajahan.

Ia menekankan bahwa karakter tidak bisa dibentuk secara instan, namun membutuhkan media yang mendukung, salah satunya melalui kegiatan yang menyenangkan seperti ini.

"Pembentukan karakter tidak bisa dipaksa, namun perlu media yang membantu dalam pemantauan karakter berupa media yang menyenangkan. Kegiatan ini merupakan wujud dari semangat generasi emas dalam kebhineka tunggal ika," ujarnya.

Ia juga menunjukkan sikap cinta lingkungan adi wiyata, cinta iqro' manual dan literasi digital, serta cinta sesama sebagai warga wilayah yang harmoni dan welas asih.

Acara pentas seni berlangsung meriah, dipandu oleh Azzam Muslich, menampilkan tari tradisional, peragaan pakaian adat, kuliner khas daerah, dan puisi berbahasa Using.

Ada pula drama musikal bertema "Banyuwangi: Indonesia Mini" yang disutradarai Bung Aguk Darsono dari Sanggar Merah Putih'45 serta pantomim arahan Kang Mun'im, pelatih ekstra kurikuler puisi, drama, menyanyi, bercerita, dan pantomim.

Program lainnya termasuk MTQ, mewarnai, kaligrafi, olimpiade, dan unggulan Hafidz.

Setiap peringatan Maulid Nabi dan Hari Pahlawan, madrasah ini juga mengadakan lomba seperti qishah Rasulullah, pildacil, nasyid, dan baca puisi.

Sebagai penutup, para ibu dari paguyuban, didukung komite dan guru, mempersembahkan tari "Ampar-Ampar Pisang" untuk memeriahkan peringatan Hari Sumpah Pemuda. (Q'Nin/Aguk)

Previous Post Next Post