 |
Diskusi penyusunan Buku Pedoman Pengembangan Karier UNEJ (Unej) |
Unit Penunjang Akademik (UPA) Pengembangan Karier dan Kewirausahaan (PKK) di Universitas Jember (UNEJ) sedang merancang Pedoman Pengembangan Karier untuk mahasiswa dan fakultas.
Menurut Kepala UPA PKK, Rokhani, pedoman ini bertujuan untuk membantu mahasiswa sejak awal kuliah dalam merencanakan dan membangun karier mereka.
Bagi fakultas, pedoman ini berfungsi sebagai acuan dalam membimbing mahasiswa serta meningkatkan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pertama yang berkaitan dengan peningkatan jumlah lulusan yang memperoleh pekerjaan yang layak.
Dalam pertemuan di gedung Kewirausahaan UNEJ pada 7 Oktober 2024, Rokhani menambahkan bahwa buku ini akan mencakup peran dan fungsi masing-masing komponen di UNEJ, termasuk pimpinan, lembaga, fakultas, dan dosen pembimbing akademik, dalam mendukung pengembangan karier mahasiswa.
Buku ini juga akan mencakup strategi pengembangan karier, serta rekomendasi kegiatan yang dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan karier mereka.
“Tentu saja peran utama ada pada UPA Pengembangan Karier dan Kewirausahaan. Kami berusaha memberikan bekal bagi mahasiswa terutama bekal soft skill dalam memasuki dunia kerja, menjembatani antara kampus dengan dunia usaha dunia industri serta menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan. Nantinya Pedoman Pengembangan Karier juga melibatkan organisasi alumni dalam hal ini Keluarga Alumni Universitas Jember sebagai wadah yang memiliki peran penting dalam membangun jejaring antar alumni,” jelas Rokhani.
Penyusunan Buku Pedoman Pengembangan Karier ini mendapat sambutan positif dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, yang juga memberikan masukan selama diskusi.
Fendi Setyawan mengungkapkan bahwa kampus memiliki tanggung jawab untuk membantu lulusannya bersaing di pasar kerja.
Tugas ini melibatkan semua pihak, mulai dari pimpinan, fakultas, hingga dosen dan pengelola laboratorium.
“Saya berharap buku Pedoman Pengembangan Karier UNEJ ini akan menjadi panduan lengkap bagi mahasiswa dalam menata masa depan awal. Akan masuk ke dunia kerja, meneruskan studi atau memilih berwirausaha. Makin dini mahasiswa diajak menentukan karier, maka makin besar peluangnya untuk bersaing di dunia kerja,” ujar Fendi Setyawan.
