D. Zawawi Imron Hadir di Olimpiade Literasi KOPIWANGI, Menyemai Inspirasi bagi Generasi Muda Banyuwangi

D. Zawawi Imron di Olimpiadi Literasi KOPIWANGI

D. Zawawi Imron di Olimpiadi Literasi KOPIWANGI (Dok. Sastrawacana.id)

Komunitas Pecinta Literasi Banyuwangi (KOPIWANGI) menggelar Olimpiade Literasi Baca Puisi dan Bercerita dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia, pada Minggu (27/10/2024).

Acara ini menjadi lebih istimewa dengan kehadiran maestro sastra nasional, D. Zawawi Imron yang terkenal dengan julukan Celurit Emas.

Kedatangan Zawawi Imron ke Banyuwangi sendiri adalah bagian dari rangkaian acara Jambore Sastra Asia Tenggara yang berlangsung dari 24 hingga 26 Oktober 2024, dan ia berkesempatan hadir dalam Olimpiade Literasi untuk bertemu langsung dengan para peserta.

Kehadirannya di tengah para peserta dan guru pendamping memberikan nuansa khidmat sekaligus mendalam bagi seluruh hadirin.

Duduk bersama peserta, Zawawi Imron menyempatkan diri untuk berbagi pengalaman dan motivasi dalam dunia sastra.

Dengan semangat yang tulus, ia memberikan dorongan bagi para pelajar yang mengikuti olimpiade untuk mengembangkan bakat dan kecintaan mereka pada literasi.

Dalam sesi tersebut, Zawawi menekankan pentingnya kepekaan dalam melihat realitas kehidupan melalui puisi dan cerita yang menurutnya dapat membantu seseorang menyelami makna kehidupan lebih dalam.

Tak hanya memberi motivasi, Zawawi juga membacakan puisi legendarisnya yang berjudul "Ibu."

Puisi ini telah lama dikenal sebagai karya yang penuh emosi dan rasa syukur kepada sosok ibu, yang selalu menjadi inspirasi utama dalam hidupnya.

Suasana menjadi begitu hening dan khusyuk saat Zawawi melantunkan puisi itu, seakan-akan tiap kata yang diucapkannya menyentuh hati para peserta, yang banyak di antaranya tampak terkesima.

"Ibu" tidak hanya mengangkat tema kasih sayang dan pengorbanan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai luhur tentang cinta dan penghormatan terhadap orang tua.

Di akhir sesi, D. Zawawi Imron menutup kehadirannya dengan sebuah nasihat sebagai tanda perpisahan, membuat suasana semakin hangat.

Para peserta, guru, dan panitia tampak antusias mengabadikan momen bersama melalui foto yang nantinya akan menjadi kenang-kenangan berharga.

Kehadiran Zawawi Imron dalam acara ini tak hanya menambah semangat literasi bagi pelajar Banyuwangi tetapi juga menegaskan bahwa puisi dan sastra tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.

Momen istimewa ini memberi warna tersendiri dalam pelaksanaan Olimpiade Literasi KOPIWANGI, yang sukses menarik minat besar dari berbagai kalangan, terutama generasi muda.

Diharapkan, semangat yang dibawa Zawawi Imron dapat menjadi sumber inspirasi yang mendorong lebih banyak generasi muda Banyuwangi untuk berkarya dan memperkaya dunia sastra di masa mendatang.

Previous Post Next Post