Apa yang akan menjadi tantangan terbesar anda dalam menerapkan kurikulum merdeka di satuan pendidikan anda?
Jawaban:
Tantangan terbesar saya dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan saya adalah memastikan bahwa setiap siswa benar-benar mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.
Saya percaya Kurikulum Merdeka memberikan ruang kebebasan yang luas, baik bagi guru maupun siswa, tetapi pada saat yang sama, kebebasan ini memerlukan kesiapan dari semua pihak, mulai dari guru, siswa, hingga sistem pendukung di sekolah.
Pertama, saya melihat tantangan dalam mengelola waktu dan sumber daya dengan efektif.
Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk menyesuaikan materi dan metode dengan kebutuhan siswa, tetapi di tengah tuntutan administrasi dan keterbatasan fasilitas, cenderung sulit untuk memberikan pendekatan pembelajaran yang benar-benar personal.
Misalnya, saya ingin agar siswa dapat mengeksplorasi lebih banyak proyek atau kegiatan praktis, tetapi keterbatasan alat dan fasilitas sekolah bisa menghambat pelaksanaannya.
Kedua, tantangan dalam merancang pembelajaran yang inklusif juga menjadi perhatian saya.
Saya sadar bahwa di setiap kelas, siswa memiliki latar belakang, kemampuan, dan gaya belajar yang berbeda-beda.
Merancang kegiatan yang bisa mengakomodasi semua karakter ini membutuhkan waktu dan inovasi, sehingga saya harus sering beradaptasi dan melakukan penyesuaian.
Selanjutnya, tantangan lain bagi saya adalah memberikan pemahaman yang kuat kepada orang tua dan siswa tentang konsep Kurikulum Merdeka itu sendiri.
Tidak sedikit orang tua yang masih mengukur keberhasilan pendidikan dari nilai akademis yang tinggi.
Dengan perubahan pendekatan yang lebih fleksibel, ada risiko munculnya kesalahpahaman atau ketidakpuasan, sehingga saya harus lebih aktif menjelaskan tujuan dan manfaat Kurikulum Merdeka kepada mereka.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, saya akan mencoba untuk terus mengembangkan diri dengan belajar dan berbagi pengalaman dengan rekan-rekan guru lain.
Saya juga berencana untuk memanfaatkan teknologi dan berinovasi dalam menyusun metode pembelajaran yang lebih interaktif dan sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka.