Monitoring dan Evaluasi TPPS Jember (jemberkab.go.id) |
Pada Senin, 11 November 2024, telah dilaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) oleh Tim Percepatan dan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kecamatan dari Pemerintah Kabupaten Jember.
Kegiatan ini bertempat di Kecamatan Bangsalsari, berlangsung di Pendopo Kantor Kecamatan Bangsalsari, Balai KB Kecamatan Bangsalsari, serta Ruangan PKK Kantor Camat Bangsalsari.
Monev yang dimulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini bertujuan untuk memantau langsung kinerja TPPS di wilayah Kecamatan dan seluruh desa di Kecamatan Bangsalsari.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menilai apa saja yang telah dan belum dikerjakan dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Diharapkan dari kegiatan ini tercipta sinkronisasi dan kolaborasi data antara desa, kecamatan, dan kabupaten.
Dalam kegiatan ini, TPPS Kabupaten Jember melibatkan beberapa Dinas dan Instansi terkait, yaitu Dinas Kesehatan, DPMD, DP3AKB, dan Inspektorat Kabupaten Jember untuk mengawal program penurunan stunting ini.
Hasil dari kegiatan Monev ini nantinya akan disusun dalam bentuk laporan, sehingga TPPS Kabupaten dapat menilai hasil tersebut dan mengukur kinerja TPPS di tingkat desa maupun kecamatan.
Kegiatan Monev ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Tim TPPS Kecamatan Bangsalsari, Muspika Kecamatan Bangsalsari, Kepala Puskesmas Bangsalsari, Kepala Puskesmas Sukorejo, Tim PLKB Kecamatan Bangsalsari, Ketua TP PKK Kecamatan Bangsalsari, Kepala Desa se-Kecamatan Bangsalsari, Ketua TPPS se-Kecamatan Bangsalsari, PPKBD se-Kecamatan Bangsalsari, KPM se-Kecamatan Bangsalsari, Bidan se-Kecamatan Bangsalsari, dan Pendamping Desa se-Kecamatan Bangsalsari.
Hasil dari Monev menunjukkan bahwa seluruh desa di Kecamatan Bangsalsari mampu menyampaikan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari TPPS Kabupaten dengan baik.
Selain itu, data menunjukkan bahwa lokus stunting di Kecamatan Bangsalsari telah mengalami penurunan yang signifikan.
Pada tahun 2024, terdapat empat desa yang menjadi lokus stunting, dan untuk tahun 2025 hanya ada satu desa yang tercatat sebagai lokus stunting.