Orasi Ilmiah Dies Natalis ke-60 UNEJ: Inovasi Biokomposit untuk Atasi Sampah Plastik dan Dukung Pertanian

Orasi Ilmiah Dies Natalis ke 60 Universitas Jember

Orasi Ilmiah Dies Natalis ke 60 Universitas Jember (UNEJ)

Peringatan Dies Natalis ke-60 Universitas Jember (UNEJ) kali ini disemarakkan dengan penyampaian orasi ilmiah. Dr. Ir. M. Asrofi, S.T., IPM., dosen Fakultas Teknik yang terpilih sebagai Dies Reader, membawakan orasi dengan judul "Biokomposit Sebagai Kemasan Ramah Lingkungan di Era Society 5.0: Peran Sentral Dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Pertanian Berkelanjutan".

Dalam kesempatan tersebut, M. Asrofi mengemukakan pentingnya biokomposit sebagai alternatif kemasan ramah lingkungan untuk mengatasi masalah sampah plastik.

Dosen Program Studi Teknik Mesin ini, yang juga tercatat dalam daftar Dua Persen Ilmuwan Berpengaruh di Dunia menurut Stanford University dan Elsevier BV, menjelaskan bahwa Indonesia kini menghadapi masalah serius terkait sampah plastik.

Data dari World Population Review 2024 menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedelapan dunia sebagai negara penghasil sampah plastik terbanyak, dengan angka mencapai 3,4 juta ton per tahun.

Hal ini menjadi perhatian karena sampah plastik membutuhkan waktu bertahun-tahun, bahkan ratusan tahun, untuk terurai.

Sebagai solusi, M. Asrofi mengusulkan penggunaan bioplastik atau biokomposit yang terbuat dari bahan alami yang lebih ramah lingkungan.

Bahan-bahan tersebut berasal dari limbah tanaman seperti biji mangga, eceng gondok, tandan kosong sawit, hingga ampas tebu, yang lebih mudah terurai di alam.

"Bahan utama pembuatan plastik berasal dari bahan alami yang mudah terurai di alam. Semisal dari limbah biji mangga, eceng gondok, tandan kosong sawit, ampas tebu dan bahan yang berasal dari tanaman lainnya," ujarnya di hadapan seluruh civitas akademika UNEJ di gedung auditorium kampus Tegalboto pada 11 November 2024.

Dalam orasi ilmiahnya, M. Asrofi juga memaparkan dua penelitian terbarunya.

Penelitian pertama terkait pembuatan plastik ramah lingkungan dari limbah biji mangga, yang diubah menjadi gelatin dan kemudian diproses menjadi biokomposit.

Uji coba di laboratorium menunjukkan bahwa biokomposit ini memiliki ketahanan panas yang lebih baik dibandingkan plastik kresek LDPE yang biasa digunakan.

Selain itu, ia juga mengembangkan produk kertas dari serat ampas tebu dan tandan kosong kelapa sawit yang memiliki kualitas tinggi dan cocok untuk bahan kemasan makanan atau kardus, termasuk produk seperti egg tray yang kuat dari tandan kosong kelapa sawit.

Menurutnya, pengembangan biokomposit ini sangat relevan dengan visi dan misi UNEJ yang berfokus pada pengembangan pertanian dan perkebunan industri.

Biokomposit memanfaatkan limbah pertanian dan perkebunan, sekaligus berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan, yang pada gilirannya mendukung keberlanjutan usaha pertanian dan perkebunan.

Dengan mengembangkan riset yang berfokus pada biokomposit yang memiliki banyak manfaat nyata, UNEJ diharapkan dapat memberikan solusi konkret terhadap berbagai masalah bangsa.

Sebelumnya, Rektor UNEJ, Iwan Taruna, juga menyampaikan laporan tahunan mengenai perkembangan kampus selama setahun terakhir.

Ia menjelaskan bahwa UNEJ sedang mempersiapkan diri untuk bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).

Menurut Iwan, transformasi ini sangat penting agar UNEJ bisa lebih adaptif menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masa depan.

"Guna menuju PTN-BH maka kita musti berbenah, mulai dari menyiapkan organisasi yang ramping namun memiliki banyak fungsi, meningkatkan kemandirian finansial, membangun budaya kerja yang baik, hingga menyiapkan SDM yang cakap. Dan modal untuk menuju PTN-BH sudah kita miliki seperti predikat PTN Badan Layanan Umum terbaik, meraih posisi ke tiga belas dalam rangking perguruan tinggi terbaik Indonesia versi THE WUR hingga yang terbaru, pencapaian akreditasi Unggul hingga tahun 2030. Semuanya berkat kerja keras, kerja sama dan gotong royong semua pihak di UNEJ," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa UNEJ sudah memiliki berbagai modal penting dalam proses menuju PTN-BH, seperti predikat PTN Badan Layanan Umum terbaik, peringkat ke-13 dalam ranking perguruan tinggi terbaik Indonesia versi THE WUR, serta pencapaian akreditasi Unggul hingga tahun 2030.

Semua pencapaian ini, menurutnya, merupakan hasil dari kerja keras, kerjasama, dan gotong royong dari seluruh pihak di UNEJ.

Previous Post Next Post