perubahan dalam pembelajaran intrakurikuluer (unsplash/ed us) |
Perubahan yang saya rasa akan paling signifikan dalam pembelajaran intrakurikuler adalah pendekatan yang lebih fleksibel dan berpusat pada peserta didik.
Saya melihat adanya pergeseran dari metode pembelajaran tradisional, yang umumnya berbasis guru, menuju pembelajaran yang lebih berfokus pada pengembangan kemampuan individu setiap siswa.
Di masa lalu, saya terbiasa mengikuti panduan kurikulum secara kaku, yang sering mengarahkan seluruh siswa pada jalur yang sama, dengan asumsi bahwa mereka semua siap menerima materi yang sama dalam waktu yang sama.
Namun, sekarang saya merasa didorong untuk lebih memperhatikan perbedaan kemampuan, minat, dan gaya belajar setiap siswa.
Salah satu perubahan besar yang saya lihat adalah kebutuhan untuk melakukan asesmen awal di awal pembelajaran.
Dengan asesmen ini, saya bisa memahami kemampuan dan kebutuhan khusus setiap siswa, sehingga saya bisa menyesuaikan metode dan materi yang lebih tepat.
Hal ini bukan sekadar perubahan teknis, tetapi juga perubahan pola pikir yang signifikan bagi saya.
Saya harus lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa mengembangkan pemahaman sesuai kecepatan mereka sendiri.
Hal ini juga menuntut saya untuk lebih fleksibel dalam cara saya mengelola waktu dan mengatur dinamika kelas, agar tidak hanya sekadar “menyampaikan materi” tetapi memastikan siswa benar-benar memahami konsep yang diajarkan.
Perubahan lain yang saya lihat adalah pada pemanfaatan teknologi.
Pembelajaran intrakurikuler sekarang lebih terbuka untuk menggunakan media digital sebagai alat bantu belajar, yang sangat membantu siswa mengeksplorasi materi secara mandiri.
Penggunaan teknologi ini juga memungkinkan saya untuk memberikan variasi dalam tugas dan penilaian, yang dapat membantu siswa lebih termotivasi dan terlibat dalam pembelajaran.