Pelatihan Menulis Puisi MI Darun Najah II, Majidatul Himmah: Menulislah untuk Dikenang dan Menjadi Ilmu yang Bermanfaat

pelatihan menulis puisi MI Darun Najah 2 Banyuwangi

pelatihan menulis puisi MI Darun Najah 2 Banyuwangi (Dok.Sastrawacana.id)

Sebagai bentuk kepedulian terhadap literasi, MI Darun Najah II Banyuwangi menggelar pelatihan Menulis puisi bagi siswi. 

Kegiatan yang melibatkan 99 siswi ini menghadirkan dua orang narasumber, yaitu H. Syafaat, S.H, M.H.I (Ketua Yayasan Lentera Sastra) dan Maulana Affandi, S.S (Pemred Penerbit Lintang & media Sastrawacana)

Dalam sambutannya, Kepala Madrasah, Majidatul Himmah. S. Ag  mengingatkan jika karya dapat membuat seseorang dikenang dan menjadi amal jariyah jika tulisan itu dimanfaatkan  orang banyak, sehingga ia mengajak kepada setiap siswi untuk berkarya.

Kepala Madrasah MI Darun Najah 2 Banyuwangi

Kepala Madrasah MI Darun Najah 2 Banyuwangi (Dok. Sastrawacana.id) 

"Tanpa karya, seseorang akan dilupakan. Maka kita harus menulis, agar nama kita dikenang selamanya," paparnya.

Pemateri pertama, Syafaat menjelaskan pengetahuan dasar tentang puisi dan memberi motivasi agar para siswi dapat berkarya. 

Kemudian, Syafaat juga menegaskan bahwa tidak ada tulisan yang jelek, sehingga ia menyeru kepada siswi agar tidak malu dengan tulisannya. 

"Tidak ada tulisan yang jelek, semua karya itu bagus. Jadi jangan malu, ya!" tegasnya. 

Pelatihan menulis puisi MI Darun Najah 2 Banyuwangi

Pelatihan menulis puisi MI Darun Najah 2 Banyuwangi (Dok. Sastrawacana.id) 

Tak hanya itu, Syafaat juga berbagi buku 'Hebat Bersama Ummat' pada siswa yang bisa menjawab pertanyaan, yaitu Hawa Ummu Salamah yang punya prestasi Hafidz, serta Adelia yang punya prestasi baca puisi di event Porseni, event Komunitas Gotongroyong45 dan finalis lomba se Jawa Bali di Bustanul Makmur 2023.

Pemateri selanjutnya, Maulana Affandi yang merupakan alumni Fakultas Sastra UNEJ menggiring siswi interaktif untuk ungkapkan perasaan dan tuangkan dalam puisi.

"Itu kenapa puisi disebut ungkapan hati atau curhat dalam bentuk tulisan yang indah, tapi cukup beberapa bait saja, nggak sampai jadi pentigraf atau cerpen bahkan novel," paparnya.

Affandi mengajarkan beberapa trik menulis puisi bagi siswi madrasah, salah satunya adalah menulis daftar kata yang berkaitan dengan tema atau topik yang diangkat. 

Dengan beberapa trik yang diberikan, siswi menjadi lebih mudah dalam menulis puisi.

Praktik menulis puisi

Praktik menulis puisi (Dok. Sastrawacana.id)

Setelah dialog interaktif, Maulana Affandi mengajak para siswi untuk praktik menulis puisi dengan menekankan agar menulis dengan hasil pemikiran sendiri, bukan mencontek atau duplikasi. 

Di sesi akhir, Bung Aguk yang turut hadir juga memberi arahan kepada para siswi, sekaligus membantu mereka dalam mengoreksi puisi yang ditulis. 

Kegiatan yang dipandu Miss Aida dan Yusqi  serta dinotulensi Ust Bagas itu, akhirnya menghasilkan karya puisi spontan dengan waktu relatif cepat.

"Harapannya saat perpisahan akhir tahun ajaran akan terbit buku kedua 'Petualangan  Penaku' karya guru dan siswi tentang cerita dan puisi!" tutur Miss Aida yang diamanati pengembangan literasi dan kesiswaan ini.

Sebagai iformasi tambahan, madrasah dengan program unggulan hafidzah ini, memiliki ekstra puisi, pantomin, pidato, nasyid, renang, MTQ kaligrafi .

Di akhir pelatihan, siswi yang ikut lomba menulis surat ke Bupati dikumpulkan via Kepala Madrasah untuk selanjutnya dikirim ke Radar Banyuwangi sebelum deadline jelang Asyar.

Penulis: Maulana Affandi/Aguk

Previous Post Next Post