lokakarya media sosial dan jurnalistik digital JRKBB (dok. Sastrawacana.id) |
Dalam rangka memperingati 20 tahun Jaringan Radio Komunitas Broadcast Banyuwangi (JRKBB), panitia menyelenggarakan lokakarya bertema media sosial dan jurnalistik warga di era digital.
Acara ini digelar pada Minggu (12/1/24) di Sekretariat RAPI Lokal 8 Sendangwaras, Karangsari, Sempu, dengan menghadirkan Humas Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) Setnas Pusat, Indah Catur Cahyaningtyas, sebagai keynote speaker.
Indah Catur menyampaikan apresiasi kepada pegiat JRKBB yang tetap bertahan dengan semangat gotong royong dalam menghidupi radio komunitas di tengah berbagai dinamika dan tantangan zaman.
"Maka spirit Banyuwangi mewarnai semangat JRKI se-Nusantara dan menjadi perhatian AMARC yang menaungi radio komunitas se-Asia Pasifik!" ungkap reporter Rakom Bung Tomo FM dan DPK Radio Ar Rohman FM ini, disambut tepuk tangan para hadirin.
Lebih lanjut, pembina Yayasan Aura Lentera Indonesia yang fokus pada pendampingan disabilitas ini juga mengucapkan terima kasih kepada KPUD dan Bawaslu Kabupaten Banyuwangi yang telah menggandeng JRKBB dalam sosialisasi Pilkada 2024.
Ketua panitia, Haderi, menyampaikan terima kasih kepada anggota yang telah mengirimkan 45 kader untuk belajar media sosial dan jurnalistik di era digital bersama para pakar.
Hadi Purwanto menyampaikan materi sejarah radio (dok. Sastrawacana.id) |
Panitia menghadirkan narasumber Hadi Purwanto dari Radio Planet FM yang telah bertahun-tahun sukses berkonvergensi ke berbagai platform media sosial hingga mampu merangkul lansia dan menjadi favorit pemirsa Gen-Z.
Dalam materinya, Hadi Purwanto menjelaskan bagaimana sejarah hadirnya radio hingga masuk ke dunia digital saat ini.
Kemudian, narasumber selanjutnya yaitu Martagela Kamahayo, YouTuber dari channel Jaring Usaha Gage dengan 23 ribu pengikut yang pernah meraup penghasilan hingga 8 juta sehari.
Martagela Kamahayo mengajarkan kepada peserta bagaimana merintis channel YouTube yang kemudian dapat menjadi sumber penghasilan utama.
"Saya dulu juga berawal dari nol, niat berhenti kerja dan memutuskan untuk jadi YouTuber. Alhamdulillah, setelah proses yang cukup panjang, kini YouTube bisa jadi sumber penghasilan," ujarnya.
Dari sektor media online, acara ini turut menghadirkan dua pemimpin umum yang telah sukses mengelola platform digital mereka, yaitu Ahmad Masduki dari Jurnalnews dan Maulana Affandi dari Sastrawacana.co.id.
Keduanya berbagi wawasan mendalam mengenai strategi efektif dalam memanfaatkan media online, mulai dari pengelolaan konten, optimalisasi platform, hingga teknik pemasaran digital yang dapat membuat sebuah informasi atau produk menjadi viral dan menarik perhatian khalayak luas.
Masduki lebih menekankan tentang bagaimana cara menulis berita yang baik sesuai dengan kaidah jurnalistik.
Ia menuturkan jika menulis berita bukan hal yang sulit bagi para pegiat radio karena sebagai penyiar tentu sudah familiar dengan kalimat-kalimat yang sifatnya jurnalistik.
"Menulis berita itu mudah, saya yakin kalian bisa. Saya ngajarin anak sekolah bisa, jadi kalian harusnya lebih bisa," terangnya.
Maulana Affandi memberi materi tentang media sosial (dok. Sastrawacana.id) |
Sementara Maulana Affandi, pemimpin redaksi Sastrawacana.id sekaligus Penerbit Lintang Banyuwangi menekankan bagaimana landasan berpikir sebelum memulai mendigitalisasikan radio yang dimiliki.
Menurut Affandi, di era digital ini persaingan teramat ketat, sehingga perlu ada pembeda agar bagi yang baru terjun dapat bersaing dengan pemain lama.
"Kalau yang kita sajikan sama, audiens cenderung lebih memilih brand yang sudah terkenal. Maka, kita harus punya karakteristik sendiri dalam memulai bermedia sosial," ujarnya.
Acara juga menghadirkan Andre Repelita Waluyo, founder aplikasi Gata yang memanfaatkan kartu nama digital untuk mengoptimalkan potensi platform.
Andre Waluyo menyampaikan materi tentang pengorganisasian digital (dok. Sastrawacana.id) |
Dalam materinya, Andre menjelaskan bagaimana pengorganisasian digital sehingga semua informasi dapat diakses dengan mudah hanya dengan satu platform.
Sehingga, para pegiat radio tidak hanya bisa mempublish konten saja, tapi juga dapat berjualan yang membuat aktivitas digital menjadi lebih mudah.
Acara yang dipandu oleh host Qurrota A’yunin dari Podcast Gotongroyong'45 ini juga mengundang Yeti Chotimah untuk berbagi refleksi tentang literasi digital, meliputi pencegahan hoaks, kejahatan di media sosial, hingga bijak menggunakan AI.
Kegiatan ini didukung oleh Kangmas Riyadi Pete Purwanto, Ketua RAPI 08 & Forum Komunikasi Kecamatan Sehat Sempu; Yudha HRD dari Beras Ratu Ayu, serta Syaiful Hadi, presenter Pil Hitam JSS Slaber Trust.
Bung Aguk memimpin doa untuk mengenang para pengurus (dok. Sastrawacana.id) |
Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng ingkung persembahan Radio Bisma FM, dilanjutkan dengan makan bersama nasi bungkus daun pisang, serta doa yang dipimpin Bung Aguk Darsono untuk mengenang mantan pengurus yang telah berpulang ke hadirat Ilahi Rabbi.
Penulis: Aguk/Maulana Affandi