KB dan TK Muslimat Al Abror Lolos Seleksi 100 Besar Kompetisi Inovasi Pendidikan Banyuwangi

TK Muslimat Al Abror

TK Muslimat Al Abror (Dok. Sastrawacana.id)

Menyambut Hari Pendidikan Nasional 2025, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi menggelar Kompetisi Inovasi Satuan Lembaga Pendidikan. Ajang ini diikuti oleh Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Banyuwangi.

Dari seribu lembaga yang berpartisipasi, sebanyak 100 lembaga berhasil lolos seleksi, termasuk KB dan TK Muslimat Al Abror.

Menariknya, yayasan ini berhasil meloloskan dua unit sekaligus dalam ajang bergengsi ini.

Berdiri sejak 2014 di Desa Adat Keboan Aliyan, KB dan TK Muslimat Al Abror sempat menghadapi tantangan besar saat pandemi, hingga nyaris tutup ketika memasuki usia sembilan tahun.

Namun, semangat kebangkitan kembali membawa lembaga ini bertahan dan kini meraih pencapaian membanggakan.

Kelompok Bermain Muslimat Al Abror memiliki jumlah peserta didik yang masih terbatas, begitu juga dengan TK-nya yang menempati lahan terbatas hanya beberapa meter persegi.

Dengan tiga kelas, lima guru, dan dua tenaga kependidikan, lembaga ini terus berjuang meningkatkan kualitas pendidikan.

“Alhamdulillah, saya bermimpi bisa masuk tiga besar. Jika suatu saat ada yang ingin berbagi pengalaman atau melakukan studi tiru ke lembaga yang masih merintis dengan jumlah peserta didik sedikit, saya ingin menyampaikan: 'Ojo cilik ati.' Layani anak negeri dengan hati penuh cinta kasih, sebagaimana Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang kepada hamba-Nya,” ujar Kepala KB Al Abror, Mutiara Sani, S.M. Setiap sore, ia juga mengajar mengaji di TPQ Tholibin Ilmi, Cermean, Singolatren, Singojuruh.

Guru dan Siswa TK Muslimat Al Abror

Guru dan Siswa TK Muslimat Al Abror (Dok. Sastrawacana.id)

Sambil memangku salah satu muridnya, Faradila Zhakaylah, yang bercita-cita menjadi polwan, Bu Tiara menjelaskan inovasi yang diusungnya, yaitu ACBK (Amati, Contoh, Biasakan, dan Kolaborasi).

Strategi ini dirancang untuk membantu anak-anak membentuk karakter positif melalui contoh yang baik serta sinergi dengan seluruh warga belajar dan pemangku kepentingan.

“Baru setahun mengajar langsung masuk 19 besar? Tentu saya terkejut dan bahagia. Pengalaman mengajar ngaji dan aktif di berbagai kegiatan saat sekolah dan kuliah sangat berpengaruh. Namun, yang paling besar daya picunya adalah sosok yang menggembleng kami dengan segala keterbatasan tetapi tetap penuh syukur, sabar, ikhlas, kasih sayang, dan disiplin, yaitu Bu Ida!” ungkapnya.

Sosok Bu Ida atau Faridatul Hasanah, S.Pd, merupakan Kepala TK Muslimat Al Abror Aliyan yang inovasinya "Sentuhan Alamku" juga berhasil melaju ke seleksi 30 besar per jenjang.

Ia juga merupakan kepala sekolah dengan dedikasi tinggi versi YPM, peraih prestasi inovasi PAUD HI tingkat nasional saat mengabdi di lembaga sebelumnya.

Selain itu, ia adalah seorang Asesor Jatim dan mentor narasumber nasional yang telah berbagi ilmu hingga ke Kangean dan Kalimantan.

“Saya ikut membidani kelahiran TK ini sekitar satu dasawarsa. Saat situasi mengharuskan saya berpindah lembaga, banyak pihak menawarkan tempat mengabdi baru. Namun, hati saya terpanggil kembali ke Al Abror, meskipun saat itu muridnya sedikit dan belum memiliki prestasi. Bersama tujuh guru dan tenaga kependidikan yang baru, kami harus berpikir keras, cerdas, dan ikhlas. Kini, kepercayaan masyarakat mulai tumbuh, bahkan sebelum tahun ajaran baru dibuka, sudah ada yang menitipkan anak dan cucunya. Alhamdulillah, melalui proses luar biasa ini, Allah menjawab perjuangan kami dengan membawa lembaga ini masuk sebagai salah satu lembaga inovatif dalam rangka menyongsong Hardiknas 2025. Dengan penuh syukur dan rendah hati, kami optimis melangkah lebih jauh untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan di Banyuwangi,” ujarnya.

Penulis: Aguk Wahyu Nuryadi

Previous Post Next Post