Tantrum adalah momen sulit yang mungkin dihadapi oleh para orangtua saat merawat anak-anak kecil.
Tantrum dapat terjadi ketika anak merasa frustrasi, kesal, atau sulit mengungkapkan perasaannya.
Meskipun pada momen cenderung menantang kesabaran, tapi bagi orang tua hendaknya memahami penyebab dan bagaimana mengatasi tantrum dengan pendekatan yang positif.
Baca juga: 7 Mainan Edukasi Anak 1 Tahun untuk Melatih Kreativitas
Apa Itu Tantrum?
Tantrum adalah reaksi berlebihan dari anak ketika mereka merasa kesulitan mengelola emosi mereka.
Ketika tantrum, anak akan berperilaku berlebihan seperti menangis keras, berteriak, melempar benda-benda kecil, dan kadang-kadang bahkan melakukan perilaku agresif seperti menjatuhkan diri ke tanah.
Pada anak-anak, tantrum sering terjadi sebagai respons terhadap frustrasi atau ketidakmampuan mereka untuk mengungkapkan atau mengelola emosi dengan cara yang lebih baik.
Hal tersebut dapat terjadi ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, merasa tidak adil, atau merasa kesalahan.
Tantrum dapat menjadi bagian normal dari perkembangan anak-anak, terutama pada usia toddler atau balita.
Baca juga: 7 Hadiah Untuk Anak Perempuan yang Bermakna dan Bermanfaat
Penyebab Tantrum
Ketika anak tantrum, orang tua hendaknya mencoba mengidentifikasi penyebab tantrum agar dapat menenangkan anak. Beberapa penyebab tantrum antara lain:
1. Frustrasi
Anak-anak mungkin merasa frustrasi jika mereka tidak dapat mencapai atau mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan.
Tantrum dapat terjadi jika mereka mengalami kesulitan berkomunikasi atau jika keinginan mereka tidak dipenuhi.
2. Kecemasan atau ketidaknyamanan
Terkadang anak-anak mengalami perasaan takut atau cemas terhadap situasi atau perubahan tertentu. Tantrum dapat menjadi cara mereka mengatasi ketidaknyamanan atau kecemasan tersebut.
3. Kehilangan kontrol
Anak-anak belum sepenuhnya mampu mengelola emosi mereka, sehingga tantrum bisa menjadi cara untuk menanggapi ketidaknyamanan.
4. Perubahan Rutinitas
Anak-anak cenderung menyukai rutinitas dan kestabilan. Perubahan mendadak dalam rutinitas mereka, seperti perubahan jadwal tidur atau makan, dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan tantrum.
5. Kepenatan atau Lapar
Kondisi fisik seperti kepenatan atau rasa lapar dapat mempengaruhi suasana hati anak-anak, meningkatkan peluang terjadinya tantrum.
Baca juga: Mengenal Arti Broken Home dan Dampaknya Bagi Anak
6. Pengaruh Lingkungan
Suasana atau lingkungan sekitar juga dapat memainkan peran dalam memicu tantrum.
Stimulasi berlebihan, terlalu banyak orang di sekitar, atau lingkungan yang terlalu bising dapat memengaruhi anak-anak.
Cara Mengatasi Tantrum
Mengatasi tantrum memerlukan kesabaran, pemahaman, dan pendekatan yang bijaksana. Berikut beberapa cara yang dapat membantu mengatasi tantrum pada anak:
1. Tetap Tenang
Saat tantrum terjadi, tetaplah tenang untuk membantu menciptakan lingkungan yang aman bagi anak dan membantu mereka merasa lebih terkendali.
2. Ajak Berbicara
Cobalah untuk berbicara dengan lembut dan dengan kata-kata yang mudah dipahami, tanyakan apa yang mereka rasakan, dan berikan mereka kesempatan untuk berbicara.
3. Berikan Pilihan
Berikan anak pilihan untuk memberi mereka rasa kendali. Misalnya, “Apakah kamu ingin memakai sepatu merah atau sepatu biru hari ini?”
4. Berikan Perhatian Positif
Puji perilaku positif anak. Memberikan perhatian positif dapat membantu mengurangi keinginan mereka untuk mendapatkan perhatian melalui tantrum.
5. Memberikan Batasan yang Jelas
Tetapkan aturan yang jelas dan konsisten. Anak-anak merespons baik pada batasan yang jelas dan dapat membantu mencegah tantrum.
6. Berikan Pilihan
Berikan anak pilihan yang sesuai untuk memberi mereka rasa kontrol agar dapat membantu mengurangi frustrasi dan keinginan untuk melawan.
Baca juga: Tunawicara Bisa Diketahui Sejak Anak Berusia 3 Tahun Jika Alami Beberapa Gejala Ini
7. Beri Waktu dan Ruang
Kadang-kadang, memberikan waktu dan ruang untuk anak untuk mereda emosinya dapat membantu. Ini juga memberi mereka kesempatan untuk belajar mengendalikan diri.
8. Jangan Memberikan Penguatan Negatif
Hindari memberikan hadiah atau perhatian ekstra sebagai respons terhadap tantrum karena dapat menguatkan perilaku negatif.
Itulah penjelasan mengenai apa itu tantrum. Kesimpulannya, Tantrum adalah bagian dari perkembangan anak-anak, dan melalui pendekatan positif, orangtua dapat membantu anak-anak mereka mengatasi emosi dengan lebih baik.