Lifestyle

Apa Itu Rejection? Ini Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Dalam mengarungi kehidupan, kita tentu akan mengalami berbagai hal menyedihkan yang kadang membuat hidup terpuruk.

Ada banyak pemicu kesedihan yang kita alami, salah satunya adalah rejection atau penolakan.

Penolakan adalah pengalaman yang tidak menyenangkan dan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang.

Terlepas dari sejauh mana kita mencoba menghindarinya, tapi hampir setiap orang akan mengalami penolakan dalam kehidupan mereka.

Untuk memahami lebih dalam tentang apa itu rejection, penyebab, dampak, dan cara mengatasinya, kali ini Sastrawacana.id akan memberikan informasi yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Baca juga: Traumatized: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Pengertian Rejection

Rejection adalah sebuah kondisi dimana seseorang mengalami penolakan dalam lingkungan sosial, baik dalam persahabatan, percintaan, maupun karier.

Dalam konteks persahabatan dan percintaan, istilah rejection merujuk pada kondisi ketika kita ditolak atau tidak lagi dibutuhkan dengan berbagai alasan.

Sementara dalam konteks karier, rejection dapat merujuk pada penolakan dalam pekerjaan atau ketidakberhasilan dalam mencapai tujuan karier tertentu.

Maka, secara umum istilah rejection mengacu pada perasaan ditolak, tidak diterima, atau diabaikan oleh orang lain.

Lalu, apa penyebab penolakan tersebut?

Penyebab Rejection

Rejection atau penolakan bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti perbedaan nilai, atau ketidakcocokan antara individu atau kelompok.

Berikut adalah beberapa penyebab rejection yang umum terjadi di lingkungan sosial:

1. Perbedaan Nilai dan Kepentingan

Ketika individu memiliki perbedaan nilai-nilai, keyakinan, atau minat yang signifikan, hal ini dapat menyebabkan ketidakcocokan dan berakhir pada penolakan.

Misalnya, perbedaan pandangan politik, agama, atau tujuan hidup dapat menciptakan konflik yang mengarah pada penolakan.

2. Ketidakcocokan

Kadang-kadang, dua individu atau lebih tidak memiliki keterhubungan yang baik atau tidak saling melengkapi satu sama lain. Ini sering disebut sebagai social rejection.

Ketidakcocokan dalam gaya hidup, kepribadian, sudut pandang, atau cara berinteraksi dapat menyebabkan penolakan dalam hubungan sosial, baik dengan teman ataupun pacar.

Misalnya, kita ingin gabung ke sebuah sirkel yang isinya orang-orang gaul, tapi kita ditolak karena dianggap cupu, norak, dan tidak pantas bergabung dengan sirkel mereka.

3. Kekecewaan atau Pengkhianatan

Ketika seseorang merasa kecewa atau mengalami pengkhianatan dari individu lain, hal ini dapat menyebabkan rejection.

Pengkhianatan kepercayaan, rahasia yang dibocorkan, atau perilaku yang merugikan dapat merusak ikatan persahabatan atau hubungan interpersonal lainnya.

4. Kegagalan atau Tidak Memenuhi Harapan

Ketika seseorang tidak mencapai harapan atau standar yang ditetapkan oleh orang lain atau masyarakat, ia dapat mengalami penolakan.

Misalnya dalam konteks karier, penolakan dalam pekerjaan atau tidak mencapai kesuksesan yang diharapkan dapat menyebabkan perasaan ditolak atau tidak diterima.

5. Konflik dan Pertentangan

Ketika terjadi konflik yang tidak dapat diselesaikan dan terus berlanjut antara individu atau kelompok, penolakan bisa menjadi konsekuensinya.

Pertentangan dalam nilai-nilai, kepentingan, atau tujuan hidup yang bertentangan dapat menghasilkan penolakan yang berkelanjutan.

6. Perubahan Situasi atau Keadaan Hidup

Seringkali, penolakan juga terjadi karena perubahan dalam situasi atau keadaan hidup yang membuat hubungan menjadi tidak relevan atau tidak sehat.

Misalnya ketika seseorang pindah ke tempat baru, memulai pekerjaan baru, atau penghasilan yang baru, maka bisa menjadi pemicu terjadinya perselisihan antara hubungan persahabatan yang berujung penolakan.

Dampak Rejection

Rejection atau penolakan dapat memiliki dampak yang cukup signifikan pada seseorang yang mengalaminya.

Berikut adalah beberapa dampak umum yang bisa timbul akibat rejection:

1. Dampak Emosional

Penolakan dapat menyebabkan berbagai macam dampak emosional negatif, seperti sedih, kecewa, atau terluka secara emosional.

Dampak tersebut dipicu dari karena merasa ditolak, tidak dihargai, atau merasa rendah diri. selain itu, rejection juga dapat memicu perasaan cemas, depresi, dan stres yang berkepanjangan.

2. Gangguan Kesehatan Mental

Penolakan yang berkepanjangan atau mendalam dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang.

Dalam beberapa kasus, rejection menyebabkan gangguan kecemasan, gangguan suasana hati, atau bahkan gangguan stres pascatrauma.

Seseorang yang mengalami penolakan berulang kali cenderung tidak dapat mengembangkan diri, merasa terisolasi, atau merasa tidak berdaya.

3. Gangguan dalam Hubungan

Penolakan dalam hubungan pribadi atau persahabatan dapat merusak ikatan dan kepercayaan antara individu yang terlibat.

Hal ini dapat menyebabkan perubahan dinamika hubungan, konflik yang lebih besar, atau bahkan putusnya hubungan secara keseluruhan.

4. Penurunan Kinerja dan Motivasi

Dalam konteks karier, penolakan dapat memiliki dampak negatif pada kinerja dan motivasi seseorang.

Seseorang yang tertolak akan merasa dirinya tak pantas dan tidak bisa mengerjakan sesuatu, meskipun sebenarnya ia bisa mengerjakan tugas tersebut dengan baik.

Maka, penolakan tersebut dapat mengurangi motivasi dan semangat individu yang menghambat kemajuan karier serta menurunkan produktivitas.

5. Mempengaruhi Citra

Penolakan dapat mempengaruhi citra diri seseorang. Sebab, orang yang sering mengalami penolakan mungkin akan dianggap negatif oleh kebanyakan orang.

Hal ini dapat menyebabkan rendahnya rasa percaya diri, bahkan menghambat pertumbuhan pribadi.

6. Dendam Berkepanjangan

Kemudian, dampak rejection juga cukup serius jika tidak segera diatasi. Seseorang yang tertolak bisa merasa dendam terhadap orang yang menolaknya.

Jika rasa dendam itu semakin membara, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Cara Mengatasi Rejection

Menghadapi penolakan atau rejection adalah hal yang tidka mudah dalam kehidupan. Namun, ada beberapa cara untuk mengatasi dan pulih dari pengalaman tersebut.

Berikut adalah beberapa cara mengatasi rejection yang dapat kita lakukan:

1. Bersahabat dengan Emosi

Setelah mengalami penolakan, seseorang cenderung mengalami emosi. Maka, bersahabatlah dengan emosi.

Kita harus mengizinkan perasaan kita untuk merasakan kesedihan, kekecewaan, atau kemarahan yang muncul.

Jangan menekan atau justru menguatkan emosi tersebut, tetapi beri ruang untuk memprosesnya dengan sehat.

2. Jangan Merendahkan Diri Sendiri

Jika kita mengalami penolakan, jangan menganggap diri kita rendah dan tak pantas untuk berhubungan dengan orang lain.

Ingatlah bawah ada kebaikan dan potensi dalam diri kita yang mungkin belum diketahui orang lain.

Tugas kita adalah menggali potensi tersebut untuk menciptakan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

3. Berbagi Pengalaman

Berbagi pengalaman dengan orang yang dipercaya dapat membantu mengurangi beban emosional dan membuat perasaan jadi lebih lega.

Cari dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga untuk membantu kita dalam menghadapi penolakan dengan cara yang sehat.

4. Evaluasi dan Pembelajaran

Manfaatkan penolakan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Tinjau kembali situasi atau hubungan yang mengalami penolakan dan cari tahu apa yang dapat kita pelajari darinya.

5. Fokus pada Hal Positif

Alihkan perhatian kita pada hal-hal positif dan pencapaian yang telah menjadi cita-cita kita.

Ingatkan diri sendiri bahwa kita akan meraih keberhasilan atas segala yang telah kita impikan. Kekuatan ini akan membuat pengaruh besar dalam hidup dan membantu meningkatkan motivasi.

6. Tetap Bersemangat

Setelah mengalami penolakan, jangan biarkan diri kita terperangkap dalam perasaan negatif atau keputusasaan.

Tetap bersemangat dan jangan berhenti mencoba. Ambil pelajaran dari pengalaman penolakan, tetapkan tujuan baru, dan tetap melangkah maju dengan tekad yang kuat.

Author: Maulana Affandi

x

Adblock Detected

Harap Matikan Ad Blocker