Akademis

Apa perbedaan antara pendekatan klasik dan pendekatan keynesian dalam menjelaskan permintaan uang?

Pendekatan klasik dan Keynesian memiliki perbedaan mendasar dalam memahami permintaan uang. Pendekatan klasik berfokus pada dua motif utama: transaksi dan berjaga-jaga.

Suku bunga dianggap tidak signifikan dalam memengaruhi permintaan uang, dan intervensi pemerintah di pasar uang tidak diperlukan.

Di sisi lain, Keynesian menambahkan motif spekulasi, di mana suku bunga memainkan peran penting. Permintaan uang dipengaruhi oleh output, harga, dan suku bunga.

Baca juga: Berbagai jenis aset keuangan seperti saham, obligasi, dan instrumen derivatif dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?

Kebijakan moneter dianggap penting untuk menstabilkan ekonomi, dan dapat memengaruhi output dan lapangan kerja, bukan hanya tingkat harga.

Secara singkat, klasik melihat permintaan uang sebagai fungsi yang stabil dan tidak terpengaruh oleh suku bunga, sedangkan Keynesian melihatnya sebagai fungsi yang dinamis dan dipengaruhi oleh suku bunga.

Perbedaan ini berimplikasi pada kebijakan moneter yang direkomendasikan untuk mencapai stabilitas ekonomi.

Pendekatan klasik dan Keynesian merupakan dua teori ekonomi utama yang menjelaskan perilaku permintaan uang.

Perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada motif memegang uang, peran suku bunga, penekanan analisis, dan dampak kebijakan moneter.

Baca juga: Apa perbedaan pendekatan akuntansi dan pendekatan manajemen keuangan dalam membaca laporan keuangan?

Motif Memegang Uang

Klasik:

  • Transaksi: Uang dipegang untuk menyelesaikan transaksi barang dan jasa. Motif ini didorong oleh tingkat output (pendapatan) dan tingkat harga. Semakin tinggi output dan harga, semakin banyak uang yang dibutuhkan untuk transaksi.
  • Berjaga-jaga: Uang dipegang untuk keperluan darurat atau antisipasi pengeluaran tak terduga. Motif ini bersifat konstan dan tidak dipengaruhi oleh faktor ekonomi lainnya.

Keynesian:

  • Transaksi: Sama seperti klasik.
  • Berjaga-jaga: Sama seperti klasik.
  • Spekulasi: Uang dipegang untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan suku bunga di masa depan. Investor akan memegang lebih banyak uang jika mereka mengharapkan suku bunga turun di masa depan, karena mereka dapat membeli obligasi dengan harga yang lebih tinggi kemudian.

Peran Suku Bunga

Klasik:

  • Suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan dana. Permintaan dana berasal dari pelaku ekonomi yang ingin berinvestasi, sedangkan penawaran dana berasal dari tabungan.
  • Permintaan uang hanya dipengaruhi oleh tingkat output (pendapatan) dan tingkat harga. Perubahan suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan uang.
  • Pasar uang bersifat self-adjusting, sehingga intervensi pemerintah tidak diperlukan.

Keynesian:

  • Suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Permintaan uang dipengaruhi oleh motif transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Penawaran uang dikendalikan oleh bank sentral.
  • Permintaan uang dipengaruhi oleh tingkat output, tingkat harga, dan suku bunga.
  • Perubahan suku bunga berpengaruh besar terhadap permintaan uang.

Pasar uang mungkin tidak selalu self-adjusting, sehingga intervensi pemerintah diperlukan untuk menstabilkan ekonomi.

x

Adblock Detected

Harap Matikan Ad Blocker