Lifestyle

Apa itu Mitos? Berikut Penjelasannya

Pada zaman dahulu sebelum adanya proses modernisasi, hukum adat dan tradisilah yang digunakan secara optimal.

Terdapat anggapan bahwa ucapan-ucapan orang tua adalah hal yang sakral dan perlu dipatuhi.

Aktivitas apapun yang sudah mendapat wanti-wanti dari orang tua harus selalu dijaga dan tidak ada yang berani melakukannya.

Mungkin karena kepercayaan yang tinggi pada tradisi serta rasa patuh pada orang tua, sehingga orang-orang zaman dahulu berpedoman pada tutur kata.

Sebagai contoh kecil, orang zaman dulu sangat dilarang jika ingin melakukan hajatan pada bulan Syura (Muharam).

Orang tua pada masa itu percaya bahwa bulan Syura adalah bulan yang penuh musibah seperti penyakit, bencana, kegagalan usaha, maupun perkawinan.

Jadi barang siapa yang melakukan hajatan di bulan Syura maka tidak lama akan mendapat musibah besar.

Contoh lain yang ditaati oleh orang zaman dahulu adalah larangan untuk bersiul di malam hari karena bisa mengundang berbagai musibah, misalnya penyakit.

Memang sedikit aneh dan menjadi pertanyaan besar, apakah hal tersebut benar nyata? Entah terjadi atau tidak, karena kita hidup di masa sekarang.

Tak khayal mereka atau warga pada masa itu memercayai dan tidak berani melanggar pesan dari pendahulunya. Entah karena mereka takut atau hanya menjaga tradisi/

Padahal secara ilmiah dan penelitian itu semua masih belum bisa dipertanggungjawabkan karena sifatnya tak nyata (ucapan lisan).

Menurut penelitian yang telah dilakukan para peneliti, kejadian-kejadian seperti itu dinamakan “Folklore” yaitu ilmu yang mempelajari tentang tatacara hidup sekelompok manusia yang memiliki ciri pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan.

Folklore juga membahas tentang warisan leluhur secara lisan maupun gerakan dan isyarat yang mudah diingat dan bermakna.

Dalam pembahasan mengenai warisan leluhur ini, Folklore menyimpulkan bahwa ucapan-ucapan atau wanti-wanti dari orang tua pada masa itu juga bermanfaat walau alasan mereka sedikit tidak logis.

Seperti contoh di atas, seorang pemuda dilarang makan di depan pintu dengan alasan nanti dia ditolak oleh semua gadis.

Penjelasan sederhananya “jangan bersiul di malam hari karena akan mengakibatkan sakit”.

Secara sederhana bila dijelasakan “ya jelas sakit, sebab bersiul pada malam hari akan membuat seseorang menjadi masuk angin”.

Jadi apa yang dikatakan pada orang tua zaman dahulu semua bersifat positif tergantung kita yang mengartikan.

Jangan salah paham dengan maksud mereka mewanti-wanti dengan alasan yang aneh. Tapi itu semua memang untuk kebaikan anak cucu mereka sampai kita saat ini.

Hal ini bukan merupakan kutukan, tapi merupakan logika yang masuk akal bila kita dapat memaknai hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

x

Adblock Detected

Harap Matikan Ad Blocker