Akademis

Sejarah Pramuka Dunia dan Indonesia

Sejarah Pramuka Dunia

Pramuka atau Praja Muda Karana merupakan suatu organisasi pendidikan non formal yang berkembang secara internasional, termasuk Indonesia.

Awal mula terjadinya sejarah pramuka dimulai sejak awal abad 20 yang diprakarsai oleh Boden Powell, yang dikenal sebagai Bapak Pandu Sedunia.

Perkembangan pramuka sendiri sangat cepat dan diakui oleh masyarakat.

Hal tersebut dikarenakan kontribusi Baden Powell yang memang mengarahkan pramuka sebagai organisasi yang bermanfaat.

Pada masa itu, organisasi pramuka tidak hanya sebagai bentuk organisasi yang mengajarkan baris-berbaris saja.

Tapi juga mengarahkan masyarakat agar lebih dekat dengan alam, sosial, serta memperkuat hubungan dengan Tuhan.

Menurut sejarah, pramuka diawali ketika Baden Powell melakukan perkemahan pertamanya pada 25 Juli 1907 di Brownsea, Inggris.

Lantas, ia mencatat pengalamannya dalam buku Scouting for Boys pada tahun 1908. Dari buku itulah, perkembangan pramuka mulai terlihat.

Ada begitu banyak organisasi yang mulai terbentuk dari berbagai belahan dunia, seperti Girl Guides, CUB, Rover Scout, dan sebagainya.

Lalu, pada tanggal 30 Juli sampai 8 Agustus 1920 di Olympis Hall, London, ada ratusan partisipan Pramuka melakukan jambore dunia untuk pertama kalinya. Kurang lebih diperkirakan peserta yang datang mencapai 800 orang.

Jambore ini diikuti oleh 34 negara. Dan dalam acara tersebut, Baden Powell dinobatkan sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

Dan di tahun yang sama dibentuk pula Dewan Internasional organisasi Pramuka yang beranggotakan 9 orang.

Kota London merupakan kantor kesekrariatan Pramuka sedunia. Yang kemudian dipindahkan ke Ottawa, Kanada tahun 1958 dan berpindah lagi ke Geneva, Swiss tahun 1968.

Sejarah Pramuka Indonesia

Sejarah pramuka Indonesia dimulai sejak tahun 1912, di mana cikal bakalnya adalah organisasi Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) bentukan Belanda.

Kemudian pada tahun 1916, organisasi tersebut berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padviders Vereeniging (NIPV). Dalam bahasa Indonesia artinya adalah Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.

Pada tahun yang sama dibentuk juga organisasi kepemudaan bentukan bangsa Indonesia bernama Javaansche Padviders Organisatie yang diprakarsai oleh S.P. Mangkunegara VII.

Setelah Sumpah Pemuda, kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya keorganisasian semakin meningkat. Hingga beberapa organisasi kepanduan mulai ramai peminatnya.

Karena banyaknya organisasi kepanduan Indonesia tersebut, maka dibentuklah Persaudaraan Antara Pandu Indonesia (PAPI) pada tanggal 23 Mei 1928.

Namun, pada 1930, PAPI melebur menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh-tokoh organisasi lain.

Semakin hari, organisasi ini semakin berkembang. Sehingga PAPI menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.

Untuk menggalang persatuan dan persaudaraan, BPPKI mengadakan “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem” disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

Saat masa penjajahan Jepang, organisasi kepanduan sempat mendapat tekanan karena Jepang menganggap bahwa organisasi kepanduan bisa meningkatkan semangat persatuan rakyat Indonesia.

Meski begitu, para tokoh kepanduan tetap memegang prinsipnya masing-masing untuk tetap membela organisasi yang telah berhasil menyatukan rakyat.

Sampai akhirnya Indonesia meraih kemerdekaan, tokoh kepanduan Indonesia membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia untuk pembentukan satu wadah organisasi kepanduan di Indonesia.

Dengan inisiatif tersebut akhirnya diadakan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia.

Organisasi ini diakui pemerintah sebagai satu-satunya organisasi kepanduan lewat keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada 1 Februari 1947.

Dan setelah cukup lama berdiri, baru akhirnya pada tahun 1961, Gerakan Pramuka lahir. Hal ini dilatarbelakangi karena banyaknya organisasi kepanduan yang ada.

Sehingga pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, serta penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka. Maka dari itu, Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus.

Nah, itulah sejarah pramuka di dunia dan Indonesia yang bisa kita gunakan sebagai referensi dan bahan untuk mengingat sejarah.

Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa membaca artikel lainnya hanya di Sastrawacana.id

x
Close

Adblock Detected

Please turn off Ad Blocker