Pendidikan

Mengenal Apa Itu SKS dan Cara Menghitungnya yang Wajib Diketahui Mahasiswa Baru

SKS (Satuan Kredit Semester) adalah sistem penilaian yang digunakan di perguruan tinggi untuk mengukur beban studi atau jumlah mata kuliah yang harus diambil dan diselesaikan oleh mahasiswa dalam satu semester.

Setiap mata kuliah yang ditawarkan di perguruan tinggi memiliki bobot SKS tertentu. Bobot SKS ini mencerminkan tingkat kesulitan dan jumlah waktu yang diperlukan untuk mengikuti dan menyelesaikan mata kuliah tersebut.

Secara umum, satu SKS diartikan sebagai 50 menit kuliah per minggu selama satu semester. Namun, ada juga perguruan tinggi yang menggunakan perhitungan lain, seperti 45 menit atau 60 menit per SKS.

Baca juga: Resiliensi Akademik: Kunci Sukses Pelajar dalam Menyelesaikan Masa Studi

Keudian, setiap program studi dan Universitas memiliki persyaratan SKS yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk menyelesaikan gelar sarjana.

Jumlah total SKS yang diperlukan untuk lulus dapat bervariasi tergantung pada program studi dan perguruan tinggi tersebut. Tapi pada umumnya, program sarjana membutuhkan akumulasi SKS antara 144 hingga 160 SKS.

SKS juga berfungsi sebagai pengukur waktu belajar mahasiswa. Setiap mata kuliah memiliki bobot SKS yang berbeda, tergantung pada tingkat kesulitan dan muatan pembelajaran.

Mata kuliah dengan bobot SKS yang tinggi cenderung memiliki tingkat kesulitan dan beban kerja yang lebih besar.

Oleh karena itu, mahasiswa perlu memperhatikan jumlah SKS yang mereka ambil agar dapat mengatur waktu dan energi mereka dengan baik.

Selain itu, perguruan tinggi biasanya menetapkan batas SKS yang dapat diambil oleh mahasiswa dalam satu semester.

Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa tidak terlalu terbebani dengan beban studi yang berlebihan, sehingga dapat menjaga kualitas pembelajaran dan keseimbangan antara akademik dan non-akademik.

Batas SKS ini juga bergantung pada kebijakan dan peraturan masing-masing perguruan tinggi.

Kemudian, SKS juga berhubungan dengan sistem penilaian prestasi akademik. Setelah menyelesaikan satu mata kuliah, mahasiswa akan menerima nilai yang akan mempengaruhi indeks prestasi atau IPK.

SKS yang berhasil diselesaikan dengan baik akan memberikan kontribusi positif terhadap IPK mahasiswa, sedangkan SKS yang gagal atau tidak lulus akan memberikan dampak negatif pada IPK.

Baca juga: 10 Rekomendasi Fakultas Ilmu Budaya dari Beberapa Universitas Ternama di Indonesia

Cara Menghitung SKS

cara menghitung sks
Cara menghitung SKS (pexels.com/Armin Rimoldi)

 

Untuk menghitung SKS (Satuan Kredit Semester) yang diperoleh dalam suatu semester, mahasiswa perlu mempertimbangkan jumlah mata kuliah yang diambil serta bobot SKS dari masing-masing mata kuliah tersebut.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung SKS:

1. Tentukan jumlah mata kuliah yang diambil

Tentukan mata kuliah yang akan diambil dalam satu semester, kemudian catat jumlah mata kuliah yang telah pilih.

2. Periksa bobot SKS

Setiap mata kuliah memiliki bobot SKS yang ditentukan oleh perguruan tinggi. Biasanya, bobot SKS tercantum dalam rencana studi atau daftar mata kuliah yang tersedia di perguruan tinggi. Periksa bobot SKS untuk setiap mata kuliah yang diambil.

Baca juga: 10 Jurusan Kuliah IPS Untuk Wanita yang Menjanjikan

3. Hitung total SKS

Untuk menghitung total SKS, tambahkan bobot SKS dari semua mata kuliah yang diambil. Misalnya, jika mengambil tiga mata kuliah dengan bobot SKS masing-masing 3, 4, dan 2, maka total SKS yang diperoleh adalah 3 + 4 + 2 = 9 SKS.

4. Perhatikan batas SKS

Periksa kebijakan perguruan tinggi terkait batas maksimum SKS yang dapat diambil dalam satu semester. Pastikan jumlah SKS yang diambil tidak melebihi batas yang ditetapkan.

Itulah cara menghitung SKS yang penting diketahui, khususnya bagi mahasiswa baru untuk memastikan bahwa mahasiswa telah memenuhi persyaratan SKS yang diperlukan untuk lulus atau menyelesaikan program studi tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
Close

Adblock Detected

Please turn off Ad Blocker