Akademis

Sanepa: Pengertian, Sejarah, Karakteristik, dan Contohnya

Pengertian Sanepa

Sanepa merupakan ungkapan atau peribahasa dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk menyindir atau menghina seseorang secara halus dengan kalimat yang bertolak belakang maknanya.

Sanepa juga sering diistilahkan sebagai kalimat yang dilebih-lebihkan atau majas sindiran sinisme karena menggunakan kalimat yang bertolak belakang dari makna sesungguhnya.

Mudahnya, sanepa merupakan salah satu gaya bahasa dalam bahasa Jawa yang berfungsi sebagai penyindiran atau sindiran halus terhadap seseorang atau suatu keadaan.

Biasanya Sanepa digunakan dengan menggunakan frasa-frasa yang memiliki konotasi negatif atau merendahkan.

Sejarah Sanepa

Sejarah sanepa sendiri masih sulit untuk dilacak secara pasti, namun penggunaannya telah dipraktikkan selama berabad-abad di masyarakat Jawa.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa penggunaan sanepa sudah ada sejak masa Kerajaan Mataram Kuno, yakni pada abad ke-8 hingga abad ke-10 yang terkenal dengan kejayaannya di bidang seni dan budaya.

Dalam babad-babad Jawa, seperti Babad Tanah Jawi dan Babad Mataram, terdapat beberapa contoh penggunaan sanepa dalam karya sastra tersebut.

Selain itu, penggunaan sanepa juga terlihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa, baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat luas.

Hal ini menunjukkan bahwa sanepa telah menjadi bagian dari kebudayaan Jawa yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Meskipun demikian, penggunaan sanepa juga dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak.

Oleh karena itu, perlu adanya penggunaan sanepa dengan etika dan kesadaran dalam mempertahankan dan memperkaya budaya Jawa yang indah dan beradab.

Baca juga: 10 Contoh Ukara Andharan dan Artinya

Karakteristik Sanepa

Karakteristik dari sanepa adalah menggunakan kata-kata yang memiliki makna ambigu, sehingga bisa memiliki arti yang sama-sama merendahkan, namun terlihat sebagai pujian di permukaan.

Sanepa juga sering menggunakan kosakata lokal atau istilah-istilah khas bahasa Jawa, sehingga memerlukan pemahaman yang mendalam tentang budaya dan bahasa Jawa untuk memahaminya dengan benar.

Meskipun memiliki unsur sindiran, Sanepa juga dapat digunakan sebagai bentuk hiburan atau humor dalam komunikasi sehari-hari

Meski terkadang disalahgunakan untuk menyakiti perasaan orang lain, sanepa juga bisa digunakan dengan bijak untuk menyampaikan pesan yang tajam namun halus.

Contoh Sanepa Jawa

Agar lebih jelas, simak beberapa contoh sanepa Jawa berikut ini.

1. Ambune Arum Jamban (baunya aroma selokan)

Kalimat di atas terdengar seperti sebuah pujian, tapi sebenarnya bermaksud untuk menyindir bahwa tempat tersebut memiliki aroma yang tak sedap.

2. Banyune bening peceren (airnya jernih got)

Kalimat tersebut seolah-olah memuji airnya jernih, padahal bermaksud menyindir bahwa airnya kotor seperti got.

3. Kulite ireng mori (kulitnya putih sekali)

Kalimat di atas terdengar seperti menghina seseorang berkulit hitam, tapi sebenarnya maksud dari tembung sanepa tersebut adalah kulitnya putih sekali.

4. Awake Kuru Semangka (badannya kurus seperti semangka)

Maksud tembung sanepa Jawa di atas adalah tubuhnya kurus atau hampir habis.

5. Playune banther bekecot (larinya kencang bekecot)

Sekencang-kencang larinya bekecot, tentu tetap lambat. Itulah maksud dari kalimat sanepa di atas.

6. Eseme pait madu (senyumnya sepahit madu)

Sepahit-pahitnya madu, tetap manis. Makna dari kalimat di atas adalah memuji seseorang jika senyumannya semanis madu.

7. Kawruhe jeru tapak teri (pengetahuannya dalam seperti telapak teri)

Maksud dari contoh tembung sanepa Jawa di atas adalah pengetahuannya sangat sedikit, meski tertera kata “dalam” yang maksudnya untuk menyindir.

8. Pakulitane kuning silit kwali (kulitnya kuning seperti bokong kwali)

Meskipun menyebut kata kuning, tapi maksud dari kalimat di atas adalah menyindir seseorang jika kulitnya hitam seperti bokong kwali.

9. Pikirane Landhep Dhengkul (pikirannya tajam seperti dengkul)

Contoh sanepa di atas maksudnya menghina seseorang yang berpikirnya dangkal.

10. Suwe mijet wohing ranti (lama seperti memijit buah ranti)

Maksud dari sanepa di atas adalah cepat sekali atau sangat sebentar.

x

Adblock Detected

Harap Matikan Ad Blocker