Akademis

Atletik: 10 Pengertian Menurut Para Ahli, Sejarah, dan Cabang Olahraga Atletik

Secara bahasa, atletik berasal dari bahasa Yunani, yakni Athlon yang berarti perlombaan, kontes, atau pertandingan.

Sementara menurut KBBI, atletik adalah cabang olahraga (terutama yang dilakukan di luar dan memerlukan kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan), terdiri atas nomor-nomor lari, jalan, lompat, dan lempar.

Maka, secara umum atletik dapat diartikan sebagai cabang olahraga yang dilombakan dengan mengandalkan kekuatan serta kecepatan untuk memenangkan perlombaan tersebut.

Maanfaat olahraga atletik adalah menjaga kebugaran tubuh. Sebab, dengan berolahraga berarti menggerakan semua anggota badan sehingga pernapasan menjadi lancar.

Selain itu, olahraga atletik juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan biomotorik, misalnya kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, dan koordinasi.

Baca juga: Pengertian Renang, Sejarah, Manfaat, dan Teknik-Tekniknya

Pengertian Atletik Menurut Para Ahli

Adapun beberapa pengertian atletik menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Eddy Purnomo (2011:1)

Pengertian atletik adalah aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan dasar yang harmonis dan dinamis, yaitu jalan, lari, lempar serta lompat.

2. Mochamad Djumidar A.widya (2004)

Atletik adalah salah satu unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan, juga merupakan komponen-komponen pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat dan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang.

3. Djumidar A. Widya (2004)

Definisi atletik ialah salah satu unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan, juga merupakan komponen-komponen pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani serta adanya pembinaan hidup sehat dan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan juga seimbang.

4. Muhajir (2007:35)

Atletik ialah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia, berlari, meloncat dan melempar ialah bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah panjang kehidupan Indonesia.

Baca juga: Apa Itu Dribbling dalam Bola Basket? Ini Pengertian dan Teknik-Tekniknya

5. Sukirno (2010:22)

Pengertian atletik adalah olahraga yang paling tua dan merupakan induk dari semua cabang olahraga, oleh sebab itu atletik sering disebut sebagai the mother of sport.

6. Ballesteros (1993:1)

Atletik merupakan aktivitas jasmani yang kompetatif dapat diadu, terdiri dari beberapa nomor lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia misalnya berjalan, berlari, melompat dan melempar.

7. Woeryanto (1967:9)

Atletik adalah dasar untuk cabang olahraga seperti sepakbola, bulutangkis, basket, hockey dan sebagainya. Cabang-cabang olahraga ini memperlukan kecepatan, daya tahan dan kekuatan, dan sedangkan dalam atletik unsur itu sudah dibina secara seksama.

8. Menurut Eri Periatma (2008:8)

Eri Periatma menjelaskan pengertian atletik adalah sebagian besar kegiatan yang dilakukan di lintasan dan lapangan, orang inggris menyebut atletik dengan sebutan track and field sport, dimana track berarti lintasan dan field berarti lapangan.

9. Gyulai (dalam Sukirno, 2011:1)

Cabang olahraga atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki keistimewaan, dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Lebih dari lima puluh juta masyarakat di dunia melibatkan diri pada kegiatan atletik dengan memilih lebih dari seratus ribu club atletik yang terlibat dalam kegiatan kompetisi.

10. Eli Yuliawan, (2013:113-119)

Atletik adalah aktivitas jasmani yang bersifat kompetitif dan memiliki beberapa nomor lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan gerakan dasar-dasar manusia seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Rafting, Olahraga Air yang Memacu Adrenalin

Sejarah Atletik

Atletik memiliki sejarah yang cukup panjang dalam peradaban manusia. Diperkirakan, atletik sudah ada sejak abad ke 6 SM.

Dalam hal ini, Yunani berperan penting pada perkembangan atletik dunia. Hal tersebut dibuktikan dengan kata atletik yang berasal dari bahasa Yunani.

Kemudian, kemenangan Yunani dalam melaksanakan kejuaran atletik pertama oleh di negara Yunani, didukung oleh sebuah karya pujangga Yunani Purba bernama Homerus.

Menurut Humeros, seorang pujangga dari Yunani dalam bukunya (Illiad), menyebutkan bahwa kegiatan atletik diperkirakan sudah dilakukan sejak tahun 1100 SM, seperti perlombaan kereta kuda, adu tinju, gulat yang diawali dengan perlombaan lari dan ditutup dengan lomba lempar lembing (Doherty, 1963;10).

Kemudian, pada tahun 776 SM Yunani menyelenggarakan pesta olahraga yang dinamakan “Olympiade Kuno (The Ancient Olympic Games).

Nomor yang dipertandingkan adalah lomba lari, pankration, pentathalon, gulat, tinju dan pacuan kuda.

Juara pentathlon (lari cepat, lompat jauh, lempar cakram, lempar lembing dan gulat) pada olimpiade akan dinobatkan sebagai juara olimpiade.

Pada saat itu, sudah dikenal tiga jenis lomba lari, yaitu:

1. Stade: lari cepat pada jalur lurus dengan jarak ± 185 meter dilakukan di dalam stadion.
2. Diaulos: lari arak menengah yang jaraknya ± dua kali Stade.
3. Dolichos: lari jarak jauh yang jaraknya ± 7 sampai 24 kali Stade.

Kemudian, pada abad XIX olahraga atletik semakin berkembang dan perkumpulan atletik mulai terbentuk.

Salah satunya di Inggris yang pada tahun 1817 didirikan perkumpulan atletik pertama oleh Captain Mason dengan nama Necton Guild.

Sejak saat itu, banyak negara-negara lain yang juga mendirikan perkumpulan Atletik, seperti Amerika yang mendirikan Olympic Club pada tahun 1860.

Dan akhirnya organisasi atletik internasional baru terbentuk pada tanggal 17 Juli 1912 pada Olimpiade ke-5 di Stockhom, Swedia dengan nama “International Amateur Athletic Federation” yang disingkat IAAF.

Baca juga: Bola Kasti: Pengertian Menurut Ahli, Sejarah, Teknik, dan Manfaatnya

cabang olahraga atletik
Cabang olahraga atletik (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Cabang Olahraga Atletik

Atletik terdiri dari beberapa cabang olahraga, antara lain:

1. Jalan Cepat

Jalan cepat adalah gerakan berjalan melangkah ke depan dengan kecepatan yang lebih tinggi dari berjalan biasa.

Jalan cepat merupakan alternatif olahraga yang populer karena dapat dilakukan dengan mudah dan tidak memerlukan peralatan khusus.

Gerakan jalan cepat melibatkan langkah yang lebih panjang dan lebih energik daripada berjalan santai. Dalam perlombaan, peserta tidak diperkenankan untuk membuat gerakan melayang atau melompat.

Atlet jalan cepat akan didiskualifikasi apabila cara jalannya tidak sempurna dilakukan dan tiga orang wasit berpendapat hal yang sama.

Aktivitas ini dapat meningkatkan denyut jantung, memperkuat otot-otot tubuh, meningkatkan sistem pernapasan, dan membakar kalori.

2. Lari

Lari adalah salah satu disiplin dalam cabang olahraga atletik yang menekankan pada kecepatan dan ketahanan tubuh.

Atlet-atlet lari harus memiliki kekuatan mental yang kuat untuk menghadapi tantangan fisik dan menjaga fokus mereka selama perlombaan.

Pada cabang olahraga atletik, lari meliiki beberapa nomor dalam pelaksanaannya, antara lain:

1. Lari jarak pendek 100, 200, 400 meter
2. Lari jarak menengah 800, 1500 meter
3. Lari jarak jauh 5000, 10.000 meter dan marathon 42.195 km

Baca juga: Pengertian Bola Besar dan Bola Kecil dalam Dunia Olahraga

3. Lari Estafet

Lari Estafet atau yang biasa disebut lari sambung atau lari beregu adalah cabang olahraga ateltik yang dilakukan oleh kelompok (regu) dengan masing-masing terdiri dari empat anggota pelari.

Adapun jarak lari estafet adalah 400 meter. Untuk memenangkan perlombaan lari estafet, pelari tidak hanya membutuhkan kecepatan, tapi juga kerjasama tim.

4. Tolak Peluru

Tolak peluru adalah salah satu nomor lempar di cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan cara menolak atau mendorong bola besi sejauh mungkin. Bola harus ditolak atau didorong, tidak boleh dilempar.

Caranya, peluru dipegang dengan satu tangan kemudian di ditolakkan ke depan sejauh-jauhnya. Semkain jauh, maka semakin baik hasilnya.

Adapun berat pelurunya sebagai berikut:

1. Untuk senior putra = 7.257 kg
2. Untuk senior putri = 4 kg
3. Untuk yunior putra = 5 kg
4. Untuk yunior putri = 3 kg

5. Lempar Lembing

lempar lembing
lempar lembing (pexels.com/Peter Chilumba)

Lempar lembing merupakan cabang olahraga atletik yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar.

Peserta harus mengayunkan dan membuang benda yang berbentuk panjang untuk melempar sejauh mungkin.

Cara memegang lembing adalah dengan menempatkan ibu jari dan telunjuk untuk saling bertemu pada lilitan lembing.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Official dalam Olahraga dan Perannya

6. Lompat Jauh

lompat jauh
lompat jauh (pexels.com/Tanhauser Vázquez R.)

Lompat Jauh adalah gerakan melompat menggunakan tumpuan satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.

Jarak lompat diukur dari papan tolakan sampai batas dari titik pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.

Lompat jauh dilakukan di tempat yang berisi pasir. Adapun ukurannya sebagai berikut:

1. Panjang bak lompat 9 m
2. Lebar bak lompat = 2,75 m
3. Lebar lintasan awalan = 1,22 m
4. Lebar papan tumpu = 20 m
5. Panjang papan tumpu = 1,22 m

7. Lempar Cakram

Lempar cakram adalah cabang olahraga atletik dengan melempar alat yang berbentuk bulat pipih dengan berat tertentu. Cakram biasanya terbuat dari kayu dan pinggirannya dari metal/besi.

Cara melemparnya dengan satu tangan dari samping badan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Olahraga lempar cakram menjadi salah satu nomor perlombaan lempar yang utama dalam cabang atletik. Namun, dalam perlombaan atletik indoor, nomor lempar cakram tidak diperlombakan.

8. Lari Gawang

Lari gawang adalah lari cepat untuk menempuh suatu jarak tertentu dengan melompati gawang sebagai rintangan dengan ketinggian yang sudah diatur dalam peraturan perlombaan.

Dalam perlombaan lari gawang, setiap lintasan dipasang 10 gawang yang jaraknya diatur sebagai berikut:

1) Pada 100m dari start ke gawang 1,13 m

  • Dari gawang 1 ke gawang 2, dst, 8,50 m
  • Dari gawang X ke gawang finish, 10,50 m

2) Pada 110 m dari start ke gawang 1, 13,72 m

  • Dari gawang1 ke gawang 2, dst, 9,14 m
  • Dari gawang X ke finish, 14,02 m

3) Pada 400 m dari start ke gawang 1,14 m

  • Dari gawang 1 ke gawang 2, dst, 35 m
  • Dari gawang X ke garis finish, 40 m

9. Lontar Martil

Lontar martil hampir sama dengan lempar cakram. Hanya saja, lontar martil menggunakan alat yang jauh lebih berat.

Atlet harus melempar bola martil yang ukurannya cukup besar dan bobotnya berat sejauh mungkin. Dalam melempar, peserta dibantu dengan kawat atau tali yang digunakan untuk melempar martil.

Peserta mengayunkan dan memutar-mutar martil bersamaan dengan tubuh agar dapat menciptakan lemparan yang jauh.

Sumber referensi:

https://repository.unja.ac.id/
https://repository.bbg.ac.id/
https://eprints.umm.ac.id/

x

Adblock Detected

Harap Matikan Ad Blocker