Pendidikan

Mengenal Rabies, Penyakit Berbahaya dengan Tingkat Kematian 99 Persen!

Rabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Lyssavirus dari golongan Rhabdoviridae yang menyerang sistem saraf pusat pada manusia dan hewan.

Penyakit yang dikenal sebagai penyakit anjing gila ini biasanya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, rubah, rakun, kelelawar, dan kera.

Rabies berakibat fatal jika tidak segera diobati. Sebab, virus rabies menginfeksi sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang.

Baca juga: 5 Cara Membunuh Kutu Scabies dan Telurnya dengan Mudah

Dikutip dari laman Kemkes.go.id, penyakit rabies disebut sebagai penyakit paling mematikan di dunia dengan tingkat kematian 99,9 persen setelah gejala klinis muncul.

Di Indonesia sendiri, penularan penyakit rabies tergolong mengkhawatirkan.

Selama periode 2011 hingga 2017, ada lebih dari 500.000 kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) dan sebanyak 836 kasus positif rabies.

Bahkan, kematian pada manusia akibat penyakit rabies telah mencapai 100 orang per tahun, yang sebagian besar menimpa anak-anak. Di dunia, penyakit rabies merenggut 55.000 jiwa manusia per tahunnya.

Sementara menurut data terbaru, hingga April 2023 sudah ada 31.113 kasus gigitan hewan rabies, 23.211 kasus gigitan sudah mendapatkan vaksin anti rabies, dan 11 kasus kematian di Indonesia.

Baca juga: Ciri-Ciri ASI Basi yang Tak Layak Konsumsi, Bunda Harus Tahu!

Gejala Rabies Pada Manusia

gejala rabies pada manusia
Gejala rabies pada manusia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meski sangat mematikan, tapi penyakit ini dapat diatasi jika dilakukan penanganan yang tepat dan cepat setelah digigit oleh hewan penyebar rabies.

Menurut laman Dinas Kesehatan Provinsi Bali, masa inkubasi atau proses masuknya virus ke dalam tubuh manusia biasanya 2-8 minggu, pada kasus tertentu juga hingga 10 hari sampai 2 tahun. Namun, rata- rata masa inkubasinya adalah 2-18 minggu.

Pada rentang waktu tersebut, orang yang terkena rabies akan mengalami gejala-gejala awal sebagai berikut:

1. Merasa demam atau menggigil
2. Sering kesemutan
3. Sakit kepala
4. Tubuh terasa lemas
5. Hilang nafsu makan

Maka, jika setelah terkena gigitan hewan penyebab rabies, maka harus segera ditangani secara medis sebelum virus semakin menyebar ke seluruh saraf di dalam tubuh.

Dalam tahap yang lebih serius, seseorang yang terinfeksi rabies akan takut cahaya, air liur berlebihan, serta takut dengan air atau hidrofobia.

Ketika sudah mengalami gejala ini, maka tingkat kesembuhannya sangat kecil.

Orang yang terkena rabies takut dengan air karena pengaruh dari virus yang bisa mengubah proses produksi air liur dan menyebabkan kejang otot sehingga membuat penderitanya sulit menelan.

Baca juga: 8 Virus Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Hidup Manusia

Penanganan Awal Penyakit Rabies

Maka dari itu, sebelum pasien mengalami gejala-gejala serius tadi, hendaknya melakukan penanganan awal jika terkena gigitan hewan yang dicurigai memiliki rabies.

Berikut ini adalah penanganan awal untuk mencegah penyebaran virus rabies yang dikutip dari laman Dinas Kesehatan:

1. Mencuci bekas gigitan dengan sabun di bawah air mengalir selama 10 menit.
2. Beri antiseptik di daerah luka bekas gigitan, seperti obat merah atau alkohol 70%.
3. Segera bawa pasien ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat untuk pencucian ulang.
4. Pasien akan diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai dengan indikasinya.

Tindakan ini harus dilakukan segera. Sebab, menurut laman Kementerian Kesehatan, sebagian besar kematian akibat rabies itu karena pasien terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan (Faskes).

Seringnya pasien menganggap jika gigitan kecil dan tidak berdarah adalah hal yang biasa sehingga tidak perlu dilakukan penanganan medis lebih lanjut.

Padahal, meski gigitan kecil dan tidak berdarah, tetap berpotensi menularkan virus rabies yang lambat laun akan menyerang saraf sehingga meningkatkan risiko kematian.

Baca juga: Cara Mengonsumsi Buah Zuriat yang Benar Agar Khasiatnya Maksimal

Ciri-Ciri Hewan Terkena Rabies

ciri ciri anjing rabies
Hewan terkena rabies (pexels.com/Pranidchakan Boonrom)

Hewan yang terkena rabies memiliki ciri-ciri khusus sehingga dapat diidentifikasi dari awal. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Hewan menjadi lebih ganas dan tidak penurut.
2. Hewan tidak bisa menelan makanan.
3. Mulut sering terbuka.
4. Air liur keluar secara berlebihan.
5. Bersembunyi di tempat yang sejuk dan gelap.
6. Biasanya ekor dilengkungkan ke bawah perut.
7. Kejang-kejang.

Jika melihat hewan peliharan mengalami ciri-ciri seperti di atas, harus segera dibawa ke pihak medis untuk segera ditindaklanjuti agar tidak menulari ke manusia dan hewan lainnya. ***

Author: Maulana Affandi

Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id, alodokter,diskes. baliprov.go.id, kemkes.go.id

x

Adblock Detected

Harap Matikan Ad Blocker