Pendidikan

Mengenal Apa Itu Konsul dan Bagaimana Caranya, Mahasiswa Wajib Tahu!

Ketika menjadi mahasiswa baru, kamu akan mendengar berbagai istilah dari kakak tingkat yang kadang membuat bingung. Salah satunya adalah istilah konsul.

Istilah ini akan sering kamu dengar dari kakak tingkat, baik yang masih semester awal maupun semester akhir yang sedang menyusun skripsi.

Bagi mahasiswa baru, tentunya kata konsul cukup asing dan membuat bertanya-tanya apa artinya.

Lalu, apa itu konsul? Simak pengertian dan penjelasannya berikut ini.

Baca juga: Apa Itu Fellowship? Ini Pengertian, Manfaat, dan Perbedaannya dengan Scholarship

Pengertian Konsul dalam Perkuliahan

Konsul adalah istilah yang sering digunakan oleh mahasiswa ketika bertemu dosen untuk meminta arahan dalam mata kuliah, tugas, serta mengerjakan skripsi.

Jadi, singkatnya konsul itu adalah konsultasi, dimana mahasiswa meminta arahan serta saran kepada dosen dalam setiap kegiatan di perkuliahan.

Konsul dilakukan sejak mahasiswa baru masuk ke Perguruan Tinggi. Sebab, setiap mahasiswa akan langsung mendapat DPA (Dosen Pembimbing Akademik).

Sehingga, DPA tersebut yang nantinya akan membimbing mahasiswa sampai semester akhir.

Baca juga: 10 Asuransi Pendidikan Anak Terbaik Lengkap Tahun 2023

Contoh Konsultasi Mahasiswa

Contoh Konsultasi Mahasiswa
Contoh Konsultasi Mahasiswa (Pexels.com/Kampus Production)

Agar lebih jelas, simak beberapa contoh konsul mahasiswa berikut ini.

1. Konsultasi Jurusan Kuliah

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap mahasiswa memiliki DPA (Dosen Pembimbing Akademik) masing-masing.

Sehingga, setiap kali akan KRS an, mahasiswa hendaknya konsultasi kepada dosen pembimbingnya.

Dosen akan mengarahkan apa mata kuliah yang dapat ditempuh terlebih dahulu dengan berbagai pertimbangan.

2. Konsultasi Tugas Kuliah

Kemudian, konsul juga bisa dilakukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu.

Dalam hal ini, konsul dapat dilakukan ke dosen terkait yang menjadi pembimbing dalam mata kuliah tertentu.

Ketika ada tugas yang dirasa sulit, jangan sungkan-sungkan untuk konsultasi kepada dosen.

Nantinya dosen akan memberi arahan sehingga kamu dapat mengerjakan tugas dengan baik dan benar.

Baca juga: Apa itu Kuliah Hybrid? Simak Penjelasan Lengkapnya Berikut Ini

3. Konsultasi Acara atau Event

Jika kamu bergabung dengan organisasi kemahasiswaan, maka kamu harus sering-sering konsul dengan dosen yang menjadi pembimbing dari organisasi tersebut.

Kemudian, kamu pun akan sering konsul dan berinteraksi dengan pegawai jurusan atau prodi.

Sebab, dalam melaksanakan acara atau event, tentu harus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal.

Sehingga, kamu harus lebih aktif meminta arahan dari dosen serta yang bertugas di ruang jurusan fakultas.

4. Konsultasi Skripsi

Konsul skripsi merupakan hal yang paling umum dan akan dialami oleh setiap mahasiswa.

Konsul skripsi adalah proses meminta arahan serta bimbingan kepada dosen untuk menyusun skripsi, mulai dari pemilihan judul, metode, dan keseluruhannya.

Ketika mulai mengerjakan skripsi, kamu akan ditemani oleh dosen pembimbing yang akan membimbingmu dalam mengerjakan skripsi hingga sidang nanti.

Tapi, tantangannya adalah tidak mudah mendapat waktu untuk konsul skripsi, mengingat setiap dosen memiliki jadwal yang padat.

Namun jangan khawatir, Sastrawacana.id akan memberikan tips dan cara konsul dengan dosen secara efektif.

Baca juga: Pengertian Letter of Acceptance (LoA), Jenis, dan Cara Mendapatkannya

Cara Konsul dengan Dosen

cara konsultasi dengan dosen
cara konsultasi dengan dosen (pexels.com/SHVETS production)

Untuk konsul dengan dosen, ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu bertemu langsung dan via chat. Simak penjelasannya berikut ini.

1. Konsul dengan Bertemu Langsung

Konsul dengan bertemu langsung artinya kamu harus mencari waktu yang tepat untuk bertemu dosen dengan mengatur jadwal terlebih dahulu.

Kamu harus tahu kapan jam-jam senggang dosen sehingga kamu bisa konsul tanpa mengganggu.

Biasanya, jadwal ini bisa ditentukan maupun mendadak.

Semisal, kamu sudah nunggu dosen dari pagi sesuai jadwal, namun ternyata dosen tersebut ada keperluan lain sehingga bimbingan pun jadi batal.

Kemudian, kadang ketika bertemu dosen pembimbing, konsul bisa terjadi waktu itu. Meski cenderung tidak lama, tapi ada arahan yang tersampaikan.

Mencari dosen pembimbing memang melelahkan, tapi disitulah tantangannya.

Ketika sudah lulus, kamu akan merindukan masa-masa melelahkan itu.

Baca juga: 10 Rekomendasi Fakultas Ilmu Budaya dari Beberapa Universitas Ternama di Indonesia

2. Konsul dengan Chat Pribadi

Cara konsul selanjutnya adalah via chat pribadi, bisa melalui WhatsApp maupun aplikasi lainnya.

Cara chat dosen untuk konsultasi juga perlu diperhatikan. Jangan asal-asalan.

Sebagai mahasiswa, kamu harus beretika, baik bicara langsung maupun via chat.

Berikut adalah caranya:

  • Ucapkan salam pembuka, semisal: “Assalamualaikum, selamat pagi, Pak. Saya Rani.”
  • Basa-basi singkat, semisal: “Maaf mengganggu waktunya.”
  • Maksud pesan, semisal: “Saya ingin menanyakan waktu luang Bapak di hari Senin pukul berapa?” atau “Sesuai arahan Bapak, apakah metode yang saya terapkan ini perlu ada perbaikan?”
  • Ucapkan terima kasih, semisal: “Terima kasih, sebelumnya, Pak.”

Dengan chat yang sopan, tentu akan memberi kesan berbeda. Sehingga, lebih memungkinkan direspons oleh pihak lain.

Nah, itulah informasi seputar konsul kuliah yang perlu diketahui, khususnya bagi mahasiswa baru.

Semoga bermanfaat, jangan lupa baca artikel menarik lainnya di Sastrawacana.id.

Author: Maulana Affandi

x

Adblock Detected

Harap Matikan Ad Blocker